Dilarang Jokowi, Bukber Keliling di 22 Kecamatan Bersama Bupati Boyolali Dibatalkan!

BOYOLALI, suaramerdeka-solo.com - Larangan Presiden Jokowi terkait larangan pelaksanaan buka bersama (Bukber) dikalangan ASN langsung ditindaklanjuti oleh Pemkab Boyolali.

Praktis, jadwal bukber keliling di 22 kecamatan dibatalkan. Menurut Sekda Boyolali, Masruri, Pemkab mengikuti edaran Presiden terkait larangan bukber. Sehingga buka bersama keliling ditiap kecamatan dibatalkan.

Awalnya, pemkab Boyolali telah menjadwalkan bukber keliling bergilir di masjid tiap kecamatan. Dalam kegiatan tersebut, Pemkab juga akan menyerahkan bantuan pada masjid tersebut.

Baca Juga: Netizen Sebut Rafael Alun Trisambobodo Menuju Kota Solo

“Rencana sudah ada, tapi karena ada edaran Presiden ya kita ikut pemerintah. Satu kecamatan ada bukber sekali, tapi karena ada edaran itu kita tunda semuanya, harusnya mulai sore ini” ujar Sekda, Jumat (24/3).

Dijelaskan, bukber keliling semula akan digelar satu minggu penuh. Hanya Minggu saja ditiadakan. Namun, terganjal aturan tersebut. Larangan tersebut hanya berlaku pada ASN.

Baca Juga: Pelatih Taekwondo di Solo Ditangkap Polisi, Diduga Lakukan Pelecehan Terhadap Anak-anak Didiknya

Sedangkan jika buka puasa bersama dengan keluarga di luar masih diizinkan. “Hanya saja, tiap instansi juga dilarang mengadakan bukber.”

Disinggung penyerahan bantuan masjid yang dilakukan bareng buker tersebut, Sekda memastika bantuan tetap ada.

Baca Juga: Kritik Pengesahan Perppu Cipta Kerja, BEM UI Unggah Gambar Puan Maharani Bertubuh Tikus

"Bantuannya tetap ada. Nanti akan kita undang semuanya, Kamis (30/3) kita undang ke kabupaten. Bantuan diberikan, kita undang ke Kabupaten secara serentak.”

Bantuan tersebut antara lain, bantuan pembangunan masjid, bantuan Al Quran, bantuan Baznas.

Baca Juga: Masyarakat Diminta Tak Gelar Sweeping, Satpol PP Solo: Tempat Hiburan Diawasi Ketat Selama Ramadan

“Kegiatan tersebut memang menjadi agenda tahunan Pemkab Boyolali tiap Ramadhan. Namun sejak pandemi Covid-19, pelaksanaan bukber ditiadakan dengan pertimbangan kesehatan.” **