SRAGEN, suaramerdeka-solo.com - Media sosial dinilai efektif untuk promosi wisata. Bahkan bisa dipakai untuk kampanye mengikis mitos negatif yang berkembang di destinasi wisata.
Salah satu objek wisata yang memiliki mitos negatif adalah Gunung Kemukus di Desa Pendem Kecamatan Sumberlawang, Sragen. Pemkab Sragen telah berusaha mengikis mitos negatif tersebut, namun butuh dukungan dari berbagai pihak.
Redaktur Senior Suara Merdeka Gunawan Permadi mengungkapkan hal itu dalam Bintek Manajemen Krisis di Destinasi Pariwisata, yang digelar di Ndayu Park Sragen, pada Sabtu (25/3).
Baca Juga: Rebranding, Menghapus Mitos Kelam Gunung Kemukus
Bintek digelar Direktorat Tata Kelola Destinasi Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI dan Wakil Ketua Komisi X DPR RI Agustina Wilujeng Pramestuti.
"Media sosial sangat efektif untuk membantu melakukan kampanye mengikis mitos negatif Gunung Kemukus, yang sudah banyak dipercaya orang. Padahal mitos itu sesungguhnya tidak benar," kata Gunawan Permadi.
Mengikis mitos negatif, lanjut dia, adalah bagian dari manajemen krisis di destinasi wisata.
Baca Juga: Ingin Ubah Citra Negatif Gunung Kemukus? Butuh Waktu Panjang
"Diharapkan para peserta bintek yang juga pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif ikut membantu kampanye menghapus mitos negatif Gunung Kemukus melalui akun media sosial masing-masing. Bisa lewat twitter, youtube, instagram dan lain-lain," kata Gunawan.
Berbagai upaya sudah dilakukan pemerintah untuk mengubah citra negatif objek wisata yang menjadi makam Pangeran Samudro dan Dewi Ontrowulan tersebut.
Bahkan kondisi fisiknya sudah dibenahi, dibangun lebih baik, serta diresmikan Ketua DPR RI Puan Maharani. Tapi tugas itu belum selesai.
Baca Juga: Eksotisme Gunung Kemukus dalam Tari, Javanologi UNS Menciptakannya
Kampanye menghapus mitos negatif objek wisata religi itu harus terus dilakukan. Berapa lama kampanye itu dilakukan dan bisa membuahkan hasil?
"Kita tidak tahu sampai kapan bisa berhasil, tapi kalau tidak berbuat sama sekali akan lebih lama. Ayo ramai-ramai, gotong royong mengkabarkan kondisi Gunung Kemukus. Krisis itu bisa hilang ganti baru," ujar Gunawan.
Sebagai warga Sragen yang menjadi pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif, mereka disarankan untuk bergerak bersama demi kebaikan banyak orang.
Artikel Terkait
Pelatih Taekwondo Pedofilia, Mengaku Telah 2 Tahun Mencabuli Tiga Anak Didiknya
Korban Instruktur Taekwondo di Solo Diduga Banyak, Posko Pengaduan Dibuka
Pelatih Taekwondo di Solo Cabuli Anak-anak Didiknya, KONI Desak Pengprov TI Segera Gelar Muskot
Nekat Jual Miras Saat Ramadan, Karyawan Swasta Diringkus Satreskrim Polres Klaten
Jadwal Imsakiyah dan Buka Puasa Ramadan 26 Maret 2023 untuk Kota Solo dan Sekitarnya
Kawasan RSUD Bagas Waras Klaten Diterjang Puting Beliung
Hujan Deras Guyur Lereng Merapi-Merbabu Picu Longsor di Wilayah Selo