Lokasi Penjualan Daging Sapi Glonggongan di Boyolali Digrebek

- Jumat, 31 Maret 2023 | 14:54 WIB
Lokasi penggerebekan praktik penjualan daging sapi diduga hasil gelonggongan di Desa Tanduk, Kecamatan Ampel, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, Sabtu (25/3/23). (SMSolo/dok)
Lokasi penggerebekan praktik penjualan daging sapi diduga hasil gelonggongan di Desa Tanduk, Kecamatan Ampel, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, Sabtu (25/3/23). (SMSolo/dok)

SOLO, suaramerdeka-solo.com - Jajaran Satreskrim Polres Boyolali mendalami adanya dugaan praktik penjualan daging sapi glonggongan.

Hal itu sebagai tindaklanjut setelah adanya penggerebekan praktik penjualan daging sapi diduga hasil gelonggongan di Desa Tanduk, Kecamatan Ampel, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, Sabtu (25/3/23).

Di lokasi itu, didapati daging sapi diduga gelonggongan dengan berat total 196,5 kg termasuk beberapa selang plastik ukuran 1,5 inci. Lokasi itu adalah untuk penjualan daging.

Baca Juga: Tekan Inflasi dan Penuhi Pangan Murah, Pemkab Sukoharjo Gelar Program Pangan Murah

Sedangkan pemotongan sapi diduga digelonggong dilakukan di Desa Besuki, Kecamatan Ampel, Kabupaten Boyolali.

Terkait dalam kasus ini, petugas masih memeriksa 6 saksi. Polisi juga masih menunggu hasil cek laboratorium forensik (labfor) di Semarang terkait daging tersebut.

“Diantara saksi yang diperiksa termasuk pemilik usaha,” tegas Direktur Reserse Kriminal Khusus (Direskrimsus) Polda Jateng, Kombes Pol Dwi Subagio saat dikonfirmasi, Jumat (31/3).

Baca Juga: Terjerat Utang Rentenir, Perempuan Karanganyar Dipenjara 3 Bulan Akhirnya Divonis Bebas

Dwi yang juga merupakan Ketua Tim Satgas Pangan Polda Jateng mengemukakan, saat ditemukan di tempat kejadian perkara (TKP), posisi daging sudah dalam bentuk potongan-potongan.

Di situ ditemukan selang, namun belum dapat dipastikan apakah betul daging gelonggongan atau murni.

Baca Juga: Gagal Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U20, Jokowi: Saya Kecewa dan Sedih

“Kita tunggu bagaimana hasil cek labfornya. Kan bisa diketahui berapa volume air dalam daging tersebut, besok akan keluar hasilnya, apakah ada unsur daging yang tidak sehat,” sambungnya.

Ditambahkan Direskrimsus, berdasar hasil interogasi terhadap pelaku berinisial KW, kegiatan tersebut sudah dilakukan selama 2 tahun dimulai tahun 2017 hingga 2019. Kemudian sempat terhenti di karenakan Pandemi PMK.

Baca Juga: Diamuk Netizen, Atas Gagalnya Indonesia jadi Tuan Rumah Piala Dunia, Apa Kata Ganjar?

Lalu KW memulai lagi tahun 2023 dan sudah melakukan kegiatan tersebut sebanyak 13 kali. Dari hasil pemotongan itu kemudian didistribusikan ke para pedagang di wilayah Boyolali, Solo, Magelang, Salatiga dan Kota Semarang.

Halaman:

Editor: Heru Susilo

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Baznas Gulirkan Bantuan ZChicken, Ini Tujuannya

Kamis, 25 Mei 2023 | 08:56 WIB

Tie Rod Patah, Bus Rajawali Terguling ke Ladang

Senin, 22 Mei 2023 | 06:26 WIB
X