Ada Larangan Bukber ASN, Kunjungan di Hotel Boyolali pun Anjlok

BOYOLALI, suaramerdeka-solo.com - Larangan buka bersama (bukber) ASN berdampak terhadap pelaku usaha makanan dan hotel di Boyolali.

Kondisi lesu karena hampir 50 persen reservasi bukber yang telah masuk sejak awal Maret, dibatalkan.

“Tak hanya itu, untuk bukber harian on the spot juga berkurang 50 persen,” ujar General Manager Maxone Lojikridanggo Hotel Boyolali, Dodi Priyonardo, Minggu (2/4).

Baca Juga: Pak Mul, Pemilik Hick Gaul Karanganyar, Meninggal

Diakuinya, larangan bukber ASN oleh Presiden Jokowi berimbas langsung pada pelaku usaha kuliner dan hotel.

Pasalnya, sejak awal Maret sudah banyak instansi pemerintahan maupun swasta dan masyarakat umum yang menanyakan.

Namun, begitu ada larangan dari Presiden, hampir 50 persen booking bukber dibatalkan.

Baca Juga: PN Boyolali Proses Pengampuan Terhadap Sri Dalminah, Warga Terkena Proyek Tol Solo-Jogja

“Yah, pembatalannya sudah terjadi. Bagi kami ini sangat berpengaruh dan pengaruhnya negatif. Ini kan menimbulkan ketakutan hingga ke bawah,” tuturnya.

Dia mengira, berbagai kegiatan pada tahun ini bisa lebih longgar pascapandemi Covid-19.

Nyatanya, sejak awal puasa hingga mendekati pertengahan ini, bisnis kuliner perhotelan malah lesu. Dia menargetkan ada 50 reservasi bukber per hari.

Baca Juga: Ngamar di Bulan Ramadan, 3 Pasangan Tak Resmi Dijaring Polisi

“Karena ada larangan itu, maksimal hanya mencapai 25 reservasi bukber. Angka ini malah lebih rendah dibandingkan tahun lalu,” ungkapnya.

Menurutnya, tahun lalu larangan bukber menyasar seluruh elemen masyarakat. Sehingga banyak yang bandel dan lebih berani menggelar bukber.

Sedangkan tahun ini lebih spesifik. Tahun lalu, reservasi booking bukber mencapai 40-an/ hari.