WONOGIRI, suaramerdeka-solo.com - Halal Bihalal sudah hal yang lazim dilakukan usai momen Lebaran.
Namun apa jadinya jika halal bihalal dilakukan oleh komunitas pengguna jalan Gunung Tunggangan, Wonogiri?
Ya, anggota komunitas tersebut menggelar halal bihalal di Puncak Sudiro, jalur Gunung Tunggangan, Kecamatan Jatiroto, Kabupaten Wonogiri, Minggu (21/5).
Baca Juga: Ditinggal Jemput Anak Sekolah, Rumah di Gantiwarno Terbakar
Mereka bercerita mengenai berbagai hal, dari pengalaman mistis hingga terjatuh saat melintasi jalur tersebut.
Beberapa anggota komunitas bahkan telah menggunakan jalan Gunung Tunggangan selama 40 tahun. Mereka mengandalkan jalur penghubung antara Kecamatan Jatiroto menuju ke Tirtomoyo dan sekitarnya tersebut.
Baca Juga: Aturan Pembelian Elpiji Diprotes. Soal Apa?
Seperti yang dialami Maryanto anggota komunitas asal Desa Girirejo, Kecamatan Tirtomoyo. Pria itu telah melewati jalan Gunung Tunggangan sejak 40 tahun silam.
"Saya lewat Gunung Tunggangan sudah 40 tahun dua bulan, atau sejak tahun 1983," katanya.
Dia menuturkan, jalan Gunung Tunggangan yang melegenda di kalangan masyarakat Wonogiri itu mulai diaspal sekitar tahun 1987.
Baca Juga: Gibran Tak Kapok Usai Dipanggil DPP PDIP Gegara Pertemukan Prabowo dan Relawan Jokowi
Selama melintasi jalur tersebut dia mengaku sudah berkali-kali melihat makhluk halus.
"Kalau jatuh sudah lebih dari 10 kali, sudah biasa," ujarnya.
Lain halnya dengan Mardi santosa, anggota komunitas asal Pandeyan, Kecamatan Jatisrono.
Dia melihat jalan Gunung Tunggangan sebagai jalur unik dengan pemandangan menarik. Alhasil, sejak masa mudanya, pria itu sering nongkrong di Gunung Tunggangan.
Artikel Terkait
Tahun 2023, Sukoharjo Berikan Bantuan Keuangan Nonfisik untuk Desa di 1.140 Titik
7 ASN di Klaten Nyalon Kades, Dapat Izin Bupati?
Lima Desa Bakal Gelar Seleksi Tambahan Pilkades, Pemkab Klaten Gandeng Unwidha
Kunjungi Ponpes Nurul Huda Sragen, Anies: Soal Cawapres, Tunggu Saatnya