KLATEN, suaramerdeka-solo.com – Siswa kader Adiwiyata diajak untuk memilah sampah sejak dari rumah.
Ajakan bagi kader Adiwiyata itu merupakan bagian menuju Bank Sampah Award 2021.
Para siswa kader Adiwiyata tersebut juga diharapkan bisa menjadi agen perubahan dalam perilaku ramah lingkungan.
LBaca Juga: Usung Masker Kain Ramah Lingkungan, Tim PKM UNS Melenggang ke Pimnas
Perilaku termasuk memilah sampah itu, bisa menjado contoh, baik di sekolah maupun lingkungan tempat tinggalnya.
Saat ini, ada 20 sekolah Adiwiyata di Klaten, setiap sekolah mempunyai Tim Adiwiyata.
Dua puluh persen dari jumlah siswa di setiap sekolah menjadi kader Adiwiyata.
Mereka menjadi ujung tombak Gerakan Bank Sampah Sekolah online.
Baca Juga: IKA UNS Bagikan 500 Paket Sembako untuk Warga Terdampak Pandemi di Lingkungan Kampus
Kini, sekolah-sekolah di Klaten bersaing dalam Bank Sampah Award 2021 yang diselenggarakan Secerah Harapan Indonesia (SHIND) Yogyakarta dan PT Tirta Investama (Aqua) Klaten.
‘’Bank Sampah Award adalah program supporting, 20 sekolah dipacu agar mereka mencermati betul dan melatih anak-anak. Kami bimbing 20 sekolah selama 3 bulan ke depan, bagaimana manajemen Bank Sampahnya,’’ kata Direktur SHIND, Maulana Sriyono.
Hal itu diungkapkan pada Peringatan Hari Ozone Sedunia di SMPN 2 Klaten, Jumat (24/9/2021).
Baca Juga: Kiriman Sampah Menutup Saluran Air di Rawa Jombor Bayat, Pemicu Banjir
Acara menghadirkan Manajer Sustainable Development PT Tirta Investama Klaten, Rama Zakaria, Kepala SMPN 2 Klaten, serta dihadiri beberapa sekolah Adiwiyata di Klaten.
Kunci pengolahan sampah adalah pemilahan sampah dari sumbernya.
Artikel Terkait
Sungai Merah di Klaten, Satreskrim Polres Klaten Terjunkan Tim
Serbuan Vaksin Polres Klaten Sasar Wonosari dan Delanggu
Guru Penggerak Klaten Belajar Kreativitas di Desapolitan Jomboran
Operasi Patuh Candi Dimulai, Kapolres Klaten: Seratus Persen Simpatik Humanis
Karateka Cilik Azyfa asal Klaten Wakili Jateng Maju KOSN Tingkat Nasional