Sragen, suaramerdeka-solo.com - Pekerja pelaksana proyek swadaya Lumbung Pangan Gapoktan Sido Mulyo di Dukuh Mlokolegi Desa Celep, Kecamatan Kedawung, Sragen resah.
Pasalnya, kendati progres proyek sudah mencapai 75 persen, namun upah pekerja dan pembelian material belum terbayar. Padahal proyek Lumbung Pangan dan rumah Rice Miling Unit (RMU) serta lantai jemur gabah, dibangun sebagai percontohan.
Baca Juga: Perkuliahan Tatap Muka di UNS Diapresiasi Epidemiolog asal Griffith University Australia
"Upah pekerja dijanjikan dibayar setelah proyek mencapai 70 - 75 persen, tapi janji itu meleset," kata Supadi, pelaksana proyek ditemui di lokasi proyek Lumbung Pangan Gapoktan Sido Mulyo, Desa Celep, Kedawung.
Dijelaskan, sesuai kesepakatan, pembayaran dilakukan secara bertahap. Pembayaran tahap I dibayar setelah proyek Tahap I mencapai 10 persen lebih.
Selanjutnya pembayaran kedua, jika proyek sudah mencapai 70 persen, dan terakhir jika proyek sudah selesai 100 persen.
Baca Juga: Antisipasi Paham Radikal Berkembang, Polres Sukoharjo Gelar Sarasehan Lintas Agama
"Tapi saat ini proyek sudah mencapai 75 persen atau tahap kedua, namun pembayaran upah pekerja seret," ujarnya sembari mengatakan berniat menanyakan perihal pembayaran proyek ke Kantor Distapang Sragen.
Ketua Gapokan Sido Mulyo Suroso saat dihubungi membenarkan kalau pembayaran proyek tahap kedua dari DAK APBN melalui Kantor Dinas Pertanian Ketahanan Pangen (Distapang) Sragen, belum cair. **