KARANGANYAR, suaramerdeka-solo.com - Bupati Karanganyar Juliyatmono turut prihatin, atas meninggalnya Gilang Endi Saputra, mahasiswa UNS saat mengikuti diklat Menwa.
Bupati meminta agar semua pihak menanti proses pengungkapan kasus yang saat ini masih berjalan.
Untuk diketahui, mahasiswa Prodi K3 (Kesehatan dan Keselamatan Kerja) Sekolah Vokasi UNS itu meninggal saat mengikuti diklat Menwa.
Baca Juga: Cuti Bersama Nataru Dihapus,Menko PMK Menilai Ini untuk Kebaikan Bersama
Jenazahnya dikebumikan Senin (25/10) lalu di pemakaman Dusun Keti, Desa Dayu, Kecamatan Karangpandan, yang berjarak 200-an meter dari rumahnya.
Sebelum dimakamkan, jenazah Gilang diotopsi di RS Dr Moewardi Solo untuk mengetahui penyebab kematiannya.
"Kami ikut prihatin. Turut berdoa, semoga almarhum husnul khotimah dan keluarganya diberi kekuatan, ketabahan dan sabar," kata Bupati, Rabu (27/10).
Baca Juga: Hadiri Launching The Mentors, Ganjar Pranowo Apresiasi Film Dokumenter tentang Eks Napiter Itu
Bupati mengatakan, semua pihak hendaknya menanti proses yang saat ini berjalan. "Seperti apa nanti hasilnya, agar semua bisa memahami," tuturnya.
Proses penyidikan untuk mengungkap kematian Gilang saat ini masih berjalan di Polresta Surakarta. Sejumlah saksi, termasuk panitia kegiatan, diminta keterangannya oleh polisi terkait kasus tersebut. **
Artikel Terkait
Mahasiswa UNS yang Meninggal Usai Ikuti Diklatsar Menwa Diduga Akibat Kekerasan
Polisi Belum Tetapkan Pelaku Dugaan Kekerasan yang Akibatkan Mahasiswa UNS Meninggal
UNS Ubah Istilah Resimen Mahasiswa Jadi Korps Mahasiswa Siaga, Ini Alasannya