KLATEN, suaramerdeka-solo.com - Wahfudin (20) warga Desa Gledeg, Kecamatan Karanganom, Klaten yang membobol 23 kotak infak mengaku melakukan aksinya sejak pandemi.
Dari kejahatannya membobol kotak infak, dia meraup uang lebih dari Rp 8 juta.
Kini, dia telah ditangkap Satuan Reskrim Polres Klaten dan harus mempertanggungjawabkan perbuatannya membobol kotak infak.
Baca Juga: Buruh Serabutan Spesialis Pencuri Kotak Infak Dibekuk Polres Klaten. Sudah Membobol 23 Kotak Infak
''Saya melakukannya (pencurian) sejak pandemi, saya sudah lakukan pada sekitar 20 lokasi,'' kata pria yang bekerja sebagai buruh harian lepas itu.
Wajah yang imut, bersih dan terlihat kalem, membuat orang tak menyangka bilsa Mahfudin adalah spesialis pembobol kotak Infak masjid dan mushala.
Dalam melakukan aksinya. dia terlebih dahulu melakukan pengamatan lokasi yang akan menjadi targetnya.
Baca Juga: Seluruh Kendaraan Operasional Jajaran Polres Klaten Diperiksa. Mengapa?
Setelah itu, dia akan datang lagi saat kondisi masjid atau mushala sepi.
‘’Pertama, sambil jalan-jalan saya melihat kondisi masjid, bila sepi, malamnya saya ambil. Saya lihat dulu, kalau engselnya dari aluminium bisa dicongkel,’’ ujar tersangka.
Menurutnya, uang hasil mencongkel kotak infak diguanakan untuk memenuhi keperluan sehari-hari.
Kebiasaan buruk itu dilakoni sejak pandemi awal 2021.
Baca Juga: 2.510 Orang Mendaftar Aku Saudagar Muda BNI
Saat ini, polisi sudah mengamankan satu kendaraan, satu kotak amal dan beberapa barang bukti lain.
Hingga kini, pengumpulan LLC bukti masih dilakukan.
Artikel Terkait
Lomba Lari 10K HUT DPRD Karanganyar, Bagus Selo Menilai Lari Menumbuhkan Kepercayaan Diri
Peringatan Sumpah Pemuda, M Said: Pancasila Jangan Hanya Dihafal Namun Harus Diamalkan
Sunardi, Ayah Mahasiswa UNS yang Meninggal Diklatsar Menwa: Jangan Ada Lagi Gilang Gilang Berikutnya
Ormas Pengusung Rival Gibran di Pilwalkot Solo Bentuk Partai Kedaulatan Rakyat
Akhirnya, 10 Pohon Lapuk di Jalan PG Gondang-Ngering Dipangkasi