SOLO, suaramerdeka-solo.com - Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta membuka pintu selebar-lebarnya bagi para mahasiswa yang memiliki data dan informasi pendukung terkait terjadinya kekerasan di Organisasi Kemahasiswaan (Ormawa) di lingkungan kampus.
Hal tersebut disampaikan Wakil Rektor Akademik dan Kemahasiswaan UNS, Prof. Ahmad Yunus.
"Bagi yang memiliki data dan informasi pendukung, silakan menyampaikan kepada tim sebagai bahan pertimbangan di dalam melakukan evaluasi,” kata Prof Yunus Yunus.
Prof Yunus menegaskan jika kampus berkomitmen mengusut tuntas kasus meninggalnya mahasiswa Sekolah Vokasi Alm. Gilang Endi Saputra.
Gilang meninggal saat mengikuti Pendidikan dan Pelatihan (Diklatsar) Korps Mahasiswa Siaga Batalyon 905 Jagal Abilawa atau yang dikenal dengan Resimen Mahasiswa (Menwa) UNS.
Baca Juga: Ungkap Kasus Meninggalnya Mahasiswa UNS, Markas Menwa UNS Digeledah Polisi, Cari Bukti Tambahan
Pihaknya juga langsung menugaskan salah satu anggota Tim Evaluasi Korps Mahasiswa Siaga Batalyon 905 UNS dari Fakultas Kedokteran (FK) didampingi oleh Kepala Biro Akademik dan Kemahasiswaan serta Wakil Dekan 1 Sekolah Vokasi (SV) UNS untuk menemui keluarga Gilang di Karangpandan.
Baca Juga: Pembunuhan Ibu Rumah Tangga di Klaten, Racun Dimasukkan ke Minuman Dalam Kulkas Saat Rumah Kosong
Upaya ini dalam rangka menawarkan pendampingan kesehatan bagi keluarga.
"Tim UNS ditemui oleh Sunardi, ayah almarhum yang didampingi sejumlah anggota keluarga, " paparnya.
Artikel Terkait
Satu Mahasiswa Meninggal Usai Diklat Menwa, Ini kata Pihak UNS
Hasil Autopsi Keluar, UNS Dukung Proses Penyidikan Kasus Mahasiswa Meninggal Saat Diklatsar Menwa
Ungkap Kasus Meninggalnya Mahasiswa UNS, Markas Menwa UNS Digeledah Polisi, Cari Bukti Tambahan