KARANGANYAR, suaramerdeka-solo.com - Nahas menimpa Sandika (17), warga Dusun Bulak, Desa Dukuh, Kecamatan Mojolaban, Sukoharjo.
Saat menyeberangi Sungai Gembong di Dusun Bonosari, Desa Bolong, Kecamatan Karanganyar untuk mencari spot memancing bersama lima kawannya pada Minggu (7/11) pukul 13.30 WIB, korban tersapu air bah yang datang tiba-tiba.
Remaja tersebut ditemukan Senin (8/11) pukul 11.10 WIB dalam keadaan meninggal dunia, setelah dilakukan pencarian oleh tim SAR gabungan. Jenazahnya ditemukan terjepit di bebatuan, berjarak 1,75 km dari lokasi awal kejadian.
Baca Juga: Mahasiswa Seni Rupa Murni Diajak Hasilkan Karya Kreatif dari Passion
Kejadiannya bermula, saat Sandika dan lima kawannya, yakni Hamid (16), Aril (16), Vio (17), Mamad (16) dan Alsa (16), semuanya warga Desa Plumbon, Kecamatan Mojolaban, berniat memancing di Sungai Gembong pada Minggu siang.
Sesampai di sungai, mereka mencari lokasi yang asyik untuk mengail ikan. Mereka pun menyeberangi sungai.
Baca Juga: Pegadaian Solo Bantu Alat Sablon untuk Ketrampilan Napi Rutan Solo
Saat sedang menyeberang itulah, tiba-tiba muncul air bah. Lima orang yang posisisinya sedang menyeberang, langsung terseret air. Sementara satu orang aman, karena masih di pinggir sungai.
Empat orang berhasil menepi, namun Sandika terus terseret air. Kelima kawannya pun berteriak minta tolong dan didengar warga. Kejadian tersebut kemudian dilaporkan ke polisi, untuk penanganan lebih lanjut.
Polisi yang datang bersama tim SAR gabungan, langsung menyisir sungai mencari keberadaan korban. Namun derasnya arus membuat pencarian terhambat.
Artikel Terkait
Libas PPSM Magelang 3-1, Persika Karanganyar Puncaki Klasemen Sementara Grup D Liga 3 Jateng
N Max Motor Dinas Kades Karangpandan Dicuri. Maling Masuk dengan Mencongkel Jendela Rumah
Disambangi Pejabat Karanganyar, Rina: Jaga Amanah, Pemimpin Jangan Antikritik