Peringati Hari Wayang Nasional dan Sambut Hari Jadi ke-104, Bupati Karanganyar Ajak Doakan Ki Manteb

- Senin, 8 November 2021 | 20:30 WIB
Bupati Karanganyar Juliyatmono saat menyampaikan sambutan di pagelaran wayang kulit dalam rangka memperingati Hari Wayang Nasional dan menyambut Hari Jadi ke-104 Karanganyar, Senin (7/11). (SMSolo/dok)
Bupati Karanganyar Juliyatmono saat menyampaikan sambutan di pagelaran wayang kulit dalam rangka memperingati Hari Wayang Nasional dan menyambut Hari Jadi ke-104 Karanganyar, Senin (7/11). (SMSolo/dok)

KARANGANYAR, suaramerdeka-solo.com - Pemkab Karanganyar menggelar pagelaran wayang kulit virtual dengan lakon Mustika Mandura, dalam rangka menyambut Hari Jadi ke-104 Kabupaten Karanganyar, sekaligus memperingati Hari Wayang Nasional, Minggu (7/11) malam.

Pakeliran digelar di lima titik, dimeriahkan penampilan 104 sinden. Jumlah tersebut disesuaikan dengan usia Karanganyar.

Lima titik tersebut adalah di GOR RM Said dengan dalang Ki Anom Dwijokangko, Sanggar Bima (Kecamatan Karangpandan) dengan dalang Ki Danang Suseni dan Ki Aji Wdi Santoso.

Baca Juga: Penggalian Situs Watugenuk di Desa Kragilan, Mojosongo Boyolali Selesai. Ini Hasilnya

Rumah Kades Ploso (Jumapolo) dengan dalang Ki Cahyo Kuntadi, Balai Desa Wonosari (Gondangrejo) dengan Dalang Ki Sutarmo dan Ki Setiaji, serta Balai Desa Kebak (Kebakkramat) dengan dalang Ki Anggit Laras Prabowo dan Ki Canggih Triatmono Putro.

Pentas malam itu juga disiarkan secara live streaming melalui sejumlah channel Youtube.

Bupati Karanganyar menyampaikan, setiap tahun sejak 2014, Pemkab Karanganyar menggelar pakeliran wayang kulit dalam rangkaian peringatan Hari Jadi Karanganyar, sekaligus memperingati Hari Wayang Nasional.

Baca Juga: Dukung Proyek, Warga Wadas Diteror dan Diintimidasi. Tangki Motornya Diisi Pasir dengan Garam

"wayang kulit adalah warisan budaya bangsa yang telah diakui Unesco. Harus terus dilestarikan," katanya, saat menyampaikan sambutan.

Bupati mengingatkan perjuangan almarhum Ki Manteb Soedharsono bersama sejumlah budayawan tentang eksistensi wayang kulit di tengah perubahan zaman.

Hingga kemudian Pemerintah Pusat mengeluarkan Peraturan Presiden (PP) yang menetapkan bahwa 7 November diperingati sebagai Hari Wayang Nasional.

Baca Juga: 11 Sanggar Seni Meriahkan Festival Wayang Bocah di Gedung Wayang Orang Sriwedari

"Untuk mengenang perjuangan Ki Manteb Soedharsono, mari mengheningkan sejenak, mendoakan beliau, agar kiranya bahagia di surganya Allah SWT," tutur Bupati.

Bupati mengaku sempat bertemu Ki Manteb beberapa saat sebelum sang maestro itu wafat. Dalam pertemuan itu, Ki Manteb berpesan agar wayang kulit tetap dilestarikan dan dijaga. **

Halaman:

Editor: Heru Susilo

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Pengurus BUMDes Berjo Digugat Warganya

Jumat, 17 Maret 2023 | 20:12 WIB
X