Peringati Hari Wayang, Ki Joko Melukis Wayang dengan Media Sekam Padi

- Selasa, 9 November 2021 | 19:25 WIB
Peringati Hari Wayang, Ki Joko melukis wayang dengan media sekam padi. (SMSolo/Joko Murdowo)
Peringati Hari Wayang, Ki Joko melukis wayang dengan media sekam padi. (SMSolo/Joko Murdowo)

Boyolali, suaramerdeka-solo.com - Ada sejumlah cara untuk memperingati Hari Wayang Sedunia. Namun, pelukis Ki Joko Sutejo asal Dukuh Pelang, Desa Bade, Kecamatan Klego memiliki cara unik untuk memperingatinya.

Ya, Ki Joko melukis wayang dengan media sekam padi. Uniknya, aksinya melukis langsung dilakukan di gudang sekam milik tetangganya. Hal itu dimaksudkan agar lebih mampu menghayati keberadaan dan fungsi sekam.

"Jadi lebih mampu menghayati. Sekam itu bagian dari padi yang menjadi bahan makanan pokok kita,” katanya, Selasa (9/11).

Baca Juga: Kanwil DJP Jawa Tengah II Blokir dan Sita Rekening Penunggak Pajak

Sehingga kita jadi lebih menghargai alam yang mampu menumbuhkan padi. Tak hanya itu saja, alam juga menjadi media semua yang ada diatasnya untuk tumbuh dan berkembang. Jangan sampai manusia malah merusak alam.

“Merusak alam berarti merusak diri sendiri.”

Adapun seni wayang, lanjut dia, khususnya wayang kulit purwa, telah dikenal dan digemari masyarakat Indonesia selama lebih dari 1.000 tahun. Hal ini bisa dibaca pada inskripsi dari tahun 907 masehi pada masa pemerintahan raja Dyah Balitung.

Baca Juga: Hujan Deras Guyur Jatiyoso, Talut Ambrol di 2 Lokasi. Material Hantam Tembok Rumah di Bawahnya

Demikian pula pada masa pemerintahan Raja Airlangga dari Jawa Timur dalam abad ke-11, tidak henti-hentinya ada pentas seni budaya wayang. Pentas dalam berbagai gaya dan jenisnya ini menarik perhatian rakyat berbagai daerah.

Pada zaman dahulu wayang dibuat dari daun tal, kayu pipih, kertas, kain, kulit kerbau.

“Selanjutnya, kami mencoba melukis wayang dengan berbagai media seperti kaca, kain kanvas, tampah anyaman bambu. Dan kini kami coba media sekam padi.”

Baca Juga: DEM FKIP Unisri Surakarta Gelar Upgrading 2021

Untuk warna, Ki Joko juga mencoba menggunakan bahan pewarna alami. Antara lain, kunyit untuk warna kuning. Dan kunyit diberi kapur sirih menjadi merah. Kemudian warna hijau dengan bahan dari daun pepaya.

“Warna hitam dari arang kayu. Semua bahan tersebut dapat diperoleh dengan mudah dari sekitar pekarangan rumah.” **

Halaman:

Editor: Heru Susilo

Tags

Artikel Terkait

Terkini

PDIP Boyolali Target Raih 41 Kursi DPRD

Senin, 20 Maret 2023 | 15:02 WIB
X