Peringati Hari Pahlawan, Ini Sosok Dua Pahlawan Asal Solo Yang Terlupakan

- Rabu, 10 November 2021 | 10:18 WIB
Sejarawan Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta Drs Tundjung W Sutirta MHum. (SMSolo/Evie K)
Sejarawan Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta Drs Tundjung W Sutirta MHum. (SMSolo/Evie K)

SOLO, suaramerdeka-solo.com - Bersamaan dengan momentum Hari Pahlawan, Sejarawan Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta Drs Tundjung W Sutirta MHum mengingatkan adanya dua pahlawan nasional dari Keraton Surakarta Hadiningrat yang sampai saat ini terlupakan.

Yakni Paku Buwono VI (PB VI) dan Paku Buwono X (PB X).

"Saya katakan terlupakan karena belum ada penanda monumen atas nama dua pahlawan nasional asal Solo itu," kata Staf Pengajar Fakultas Ilmu Budaya (FIB) UNS itu.

Baca Juga: Bank Sampah Desa Bentangan, Klaten Produksi Pupuk dari Sampah

Dikemukakan, kedua tokoh itu merupakan Pahlawan Nasional dalam pertalian genealogis antara kakek dan cucu yang sama-sama pernah menjadi raja Keraton Surakarta.

Hanya Keraton Surakarta yang memiliki dua pahlawan nasional dalam pertalian hubungan kakek dan cucu. PB X adalah cucu dari PB VI. Keduanya, telah diakui oleh negara sebagai Pahlawan Nasional.

Melalui Keputusan Presiden Nomor 294 Tahun 1964 PB VI ditetapkan sebagai Pahlawan Nasional. Adapun PB X ditetapkan berdasar Keputusan Presiden Nomor 113/TK/2011 Tahun 2011.

Baca Juga: Peringati Hari Pahlawan, Google Tampilkan Izmail Marzuki

Tidak mudah bagi kedua raja Keraton Surakarta itu melakukan perlawanan terhadap kolonialisme karena setiap raja di Keraton Surakarta terikat politik kontrak dengan pemerintah kolonial.

Oleh karena itu ada baiknya, di dalam memperingati Hari Pahlawan terutama masyarakat Kota Solo mengenang jasa-jasanya.

"Jangan sampai terlupakan jasa-jasa beliau berdua. Sudah saatnya generasi masa kini memberikan monumen penanda bagi penghormatan jasa beliau berdua, " paparnya.

Dikemukakan, monumen penanda bisa dalam bentuk apa saja. Misalnya, penamaan nama untuk nama jalan. Di katakan, hingga kini belum ada nama jalan di Kota Solo yang menggunakan nama dua pahlawan itu.

Baca Juga: Curi 2 Ton Kabel Milik Telkom, Komplotan Pencuri Digulung Polsek Kartasura

Bisa juga untuk nama jalan digunakan nama kecil (asma timur). Untuk PB VI bisa digunakan nama kecilnya yaitu RM. Sapardan sebagaimana sudah ada nama jalan RM. Said untuk penanda nama Mangkunegara I sebagai Pahlawan Nasional. Kemudian untuk PB X digunakan nama kecil GRM. Sayiddin Malikhul Kusna.

Menurutnya, tinggal bagaimana pihak pemerintahan dari eksekutif atau legislatif yang seharusnya proaktif menginisiasi bentuk monumen penanda bagi PB VI dan PB X itu.

Halaman:

Editor: Heru Susilo

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Potongan Tangan Bagian Kanan Kembali Ditemukan

Senin, 22 Mei 2023 | 10:11 WIB
X