3 Pekerja Tersengat Listrik Saat Pindahkan Antena, 1 Orang Meninggal

KARANGANYAR, suaramerdeka-solo.com - Seorang pekerja bangunan, Bowo (26), warga Dusun Beruk Kulon, Desa Beruk, Kecamatan Jatiyoso, tewas tersengat aliran listrik saat mengerjakan pembangunan kios di Dusun Belang, Desa Tlobo, Kecamatan Jatiyoso Karanganyar Kamis (11/11).

Dua pekerja lainnya yang juga warga Dusun Beruk Kulon, mengalami luka. Yakni Suwardi (34) yang dirujuk ke RSUD Karanganyar dan Sulis (35) yang mengalami luka ringan dan menjalani rawat jalan.

Informasi yang dihimpun, peristiwa yang terjadi pukul 10.30 WIB itu bermula, saat lima orang mengerjakan pembangunan kios milik Sutarno (51), warga Lemahbang, Jumapolo.

Baca Juga: Level PPKM Turun, Laka Lantas di Boyolali Justru Meningkat. Selama Agustus-Oktober Ada 227 Kasus

Lima pekerja tersebut, yakni tiga korban dan dua orang lainnya, Wiyono (33) dan Naryo (27), saat itu menggali tanah di beberapa titik untuk pembuatan cakar ayam. Namun ada satu titik yang terhalang tiang antena televisi.

Agar pekerjaan lancar, tiang antena pun akan dilepas. Dua orang yakni Wiyono dan Naryo melepas kawat yang mengikat tiang antena tersebut. Sementara tiga pekerja lainnya memegangi antena.

Baca Juga: Mobilio yang Diterjang Bus Rela di Sumberlawang, Membawa Rombongan Pengantin dari Bantul

Saat kawat terlepas dan tiang antena akan dirobohkan, tak disangka bagian ujung tiang menimpa kabel listrik di atas. Tiga orang yang memegang antena pun tersengat aliran listrik.

"Korban atas nama Suwardi dan Sulis terpental, sesaat setelah tersengat aliran listrik. Sementara korban atas nama Bowo tidak terpental dan tersengat listrik. Korban sempat dilarikan ke Puskesmas Jatiyoso, namun kemudian meninggal sekitar pukul 11.00 WIB," kata Kasi Humas Polres Karanganyar Iptu Agung Purwoko, mewakili Kapolres AKBP Muchammad Syafi Maulla, Kamis (11/11).

Dijelaskan juga, jenazah Bowo sudah diserahkan ke keluarganya untuk dimakamkan. "Pihak keluarga sudah membuat surat pernyataan bahwa ini murni kecelakaan kerja dan tidak perlu dilakukan autopsi," jelasnya. **