Danrem Ingatkan Bencana Tanah Longsor Masih Mengancam Solo Raya

- Kamis, 11 November 2021 | 19:05 WIB
Danrem 074/ Warastratama Kolonel (Inf) Rudy Saladin bersama Wabup Wahyu Irawan dan jajaran terkait mengecek kesiapan pasukan dalam apel siaga bencana di Alun- alun Kidul Boyolali.(SMSolo/Joko Murdowo)
Danrem 074/ Warastratama Kolonel (Inf) Rudy Saladin bersama Wabup Wahyu Irawan dan jajaran terkait mengecek kesiapan pasukan dalam apel siaga bencana di Alun- alun Kidul Boyolali.(SMSolo/Joko Murdowo)

Boyolali, suaramerdeka-solo.com - Ancaman bencana alam di Solo Raya masih tinggi. Terlebih dengan datangnya musim hujan, ancaman banjir dan tanah longsor perlu diwaspadai.

Menurut Danrem 074 Warastratama Kolonel (Inf) Rudy Saladin, ancaman bencana banjir dan tanah longsor perlu diwaspadai di kawasan Solo, Boyolali, Karanganyar, dan kabupaten lainnya.

Selain itu, bencana erupsi Gunung Merapi juga mengintai di Kabupaten Boyolali dan Klaten.

Baca Juga: 3 Pekerja Tersengat Listrik Saat Pindahkan Antena, 1 Orang Meninggal

"Seperti di Karanganyar beberapa waktu lalu terjadi tanah longsor dan ada korban jiwa 1 orang,” katanya seusai apel simulasi penanggulangan bencana alam di Alun-alun Kidul, Kantor Pemkab Boyolali, Kamis (11/11).

Dalam simulasi, digambarkan terjadi bencana tanah longsor di Desa Kendel, Kecamatan Kemusu. Sehingga jajaran terkait langsung terjun ke lokasi untuk melakukan penanganan dan penyelamatan korban sesuai tupoksi masing- masing.

Dijelaskan, kegiatan simulasi untuk melatih dan menguji rencana kontijensi (rekon) yang disusun Pemkab Boyolali. Setelah itu akan dievaluasi apakah rekon aplikatif tersebut perlu direvisi, diupdate maupun perlu penambahan perlengkapan.

Baca Juga: Tim Penasehat Hukum UNS Fokus Dampingi Keluarga Alm. Gilang Endi Saputra

"apel latihan penanggulangan becana alam tahun ini digelar di Boyolali. Kami akan menggelar skenario tanggap darurat bencana alam tanah longsor di Kendel, Kemusu.”

Rudy menjelaskan awalnya kegiatan henya melibatkan 40 personil gabungan, namun, bertambah menjadi 150 orang. Karena simulasi ini melibatkan masyarakat sekitar. Simulasi ini juga menerapkan penanganan bencana, mulai dari tahap waspada, siaga hingga tanggap darurat bencana.

“Lalu akan disimulasikan pendirian posko lapangan, dapur lapangan, tenda pengungsi. Dan semua tugas itu dilakukan sesuai fungsinya, siapa yang mengevakuasi, siapa yang menyiapkan tenda dan lainnya. Termasuk yang memenuhi logistik pengungsi.”

Baca Juga: Tidak Kunjung Jelas, Forum Peduli Buruh (FBR) Sukoharjo, Mengadu ke DPRD Terkait Besaran UMK

Sementara itu, Wabup Boyolali, Wahyu Irawan menambahkan, apel siaga gelar pasukan untuk kesiapsiagaan bencana yang berfokus pada penanganan tanah longsor di Desa Kendel, Kemusu. Berbagai persiapan telah dilakukan oleh Pemkab Boyolali dibantu TNI dan Polri.

“Kita tentu tidak berharap ada bencana alam. Tapi apabila sewaktu-waktu ada bencana, masyarakat sudah paham apa yang harus dilakukan.” **

Halaman:

Editor: Heru Susilo

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Ramadan, 22 Masjid di Boyolali Digelontor Bantuan

Kamis, 30 Maret 2023 | 13:08 WIB

PDIP Boyolali Target Raih 41 Kursi DPRD

Senin, 20 Maret 2023 | 15:02 WIB
X