SOLO, suaramerdeka-solo.com – Jumlah kasus demam berdarah dengue (DBD) di Solo hingga November 2021 tercatat menurun dibanding 2020.
Meski demikian, penderita DBD yang meninggal justru bertambah, jika dikomparasikan dengan tahun lalu.
Kepala Dinas Kesehatan Surakarta Siti Wahyuningsih mengungkapkan, hingga saat ini kasus DBD tercatat sebanyak 39 kasus.
Baca Juga: Wapres Ma'ruf Amin Dorong UNS Hasilkan SDM Unggul di Bidang Ekonomi Syariah
“Kalau sepanjang tahun lalu sekitar 70 kasus,” kata dia, Kamis (11/11/2021).
Namun perbandingan angka kematian penderita DBD justru menunjukkan hal sebaliknya.
“Dari 39 kasus itu, lima orang di antaranya meninggal dunia. Kalau tahun lalu hanya tiga penderita yang meninggal.”
Siti menegaskan, masih adanya kasus DBD hingga penderita meninggal itu menunjukkan demam berdarah tetap mengancam kesehatan warga.
Baca Juga: 10 Persen Wajib KTP di Boyolali Tak Rekam Data Diri. Mengurus Hanya saat Butuh Saja
Karena itu Dinas Kesehatan senantiasa menggalakkan sosialisasi perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) dan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) di tingkat warga.
Sosialisasi itu juga melibatkan kader kesehatan, yang dikoordinasi Puskesmas.
“Intinya jangan sampai ada genangan air jernih di lingkungan rumah. Sosialisasi kepada masyarakat juga digalakkan, karena DBD ini terkait dengan perilaku. Artinya kita bisa mengendalikannya dengan menjaga kebersihan lingkungan,” tandas Siti.*
Artikel Terkait
3 Pekerja Tersengat Listrik Saat Pindahkan Antena, 1 Orang Meninggal
Danrem Ingatkan Bencana Tanah Longsor Masih Mengancam Solo Raya
Apes. Angkut Kayu Curian, Kawanan Pencuri Kayu Berpapasan Rombongan Dandim Rembang
Peparnas XVI Papua: Atletik dan Catur Jateng Melampaui Target