KLATEN, suaramerdeka-solo.com - Kampanye bertajuk ‘’Gempur Rokok Illegal’’ digelar Pemkab Klaten.
Anggaran kampanye bersumber dari Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT) tahun 2021 dilakukan dengan berbagai cara.
Mulai memasang baliho dan spanduk di berbagai lokasi strategis, sampai di media cetak dan elektronik.
Baru-baru ini, kampanye yang digelar Dinas Kominfo Klaten menggunakan pertunjukkan seni budaya, wayang kulit dan kesenian campur sari.
Baca Juga: Sejak Didatangi Tim Gabungan, Sejumlah Pedagang di Klaten Tak Berani Jual Rokok Ilegal
Harapannya, pesan bisa disampaikan kepada penikmat seni dan masyarakat luas.
Kepala Dinas Kominfo Klaten, Amin Mustofa mengatakan, sosialisasi bertujuan agar masyarakat dan pedagang hanya jual rokok legal, serta bahaya mengkonsumsi dan menjual rokok illegal karena kualitasnya tidak jelas.
‘’Rokok legal membayar cukai yang menjadi penghasilan negara, sedangkan rokok illegal tidak membayar cukai. Bagi yang memproduksi, menjual dan mengedarkan rokok ilegal pun ada sanksinya,’’ kata Amin Mustofa, Jumat (27/11/2021).
Kampanye melalui pertunjukkan seni dan budaya dipilih karena banyak pemirsanya.
Baca Juga: Mau Rokok Ilegal? Ini Sanksi Bagi Penjual, Pengedar dan Pemakainya
Namun, karena masih pandemi Covid-19, pentas campursari dan wayang kulit dilakukan secara virtual.
‘’Yang berada di lokasi, hanya sekitar 30 orang, artis dan kru, termasuk petugas pengambil gambar. Kami juga menerapkan protokol kesehatan, dan durasi acara dibatasi,’’ ujar Amin Mustofa.
Pertunjukkan campursari virtual dari Sanggar Cemara-Sukipan dipandu duet sinden Apri-Mimin digelar di Pendapa Pemkab Klaten, 12-13 November 2021.
Pentas 12 November 2021, menampilkan Elisha Orcharus, Eka Uget2, Citra Prameswari, Rizky Andung, Yosi Dian, hingga penyanyi cilik Ardha Tatu.
Baca Juga: Ada Fasilitas Isoter di Ndalem Priyosuhartan, Siswa Positif Covid-19 Jalani Isolasi Mandiri di Rumah
Artikel Terkait
Sang Ibu Meninggal, Bayi Kembar di Wonogiri Tak Dapat Donor ASI
UMS Launching Program Health Promoting University
Ada Fasilitas Isoter di Ndalem Priyosuhartan, Siswa Positif Covid-19 Jalani Isolasi Mandiri di Rumah
Kondisi Koperasi dan UMKM di Solo Cukup Memprihatinkan, Banyak yang Mati Suri
Buku ''Bondan Nusantara: Mewajah Ketoprak Indonesia'' Diluncurkan