SOLO, suaramerdeka-solo.com– Universitas Sebelas Maret ( UNS ) Surakarta memberangkatkan tim medis dan tim Stress Healing untuk membantu masyarakat terdampak bencana erupsi Gunung Semeru.
Wakil Rektor bidang Riset dan Inovasi UNS, Prof Dr Kuncoro Diharjo menjelaskan, operasi kedua itu merupakan dukungan medis, bukan operasi evakuasi.
Hal itu ditekankan Kuncoro kepada 13 sukarelawan yang akan bertugas sepuluh hari ke depan.
“Tugas utama teman-teman adalah mendampingi tim kesehatan dan trauma healing,” tandas dia.
Baca Juga: UNS Berangkatkan Tim Satgas Bencana Semeru
Jika pemberangkatan pertama hanya diikuti tim medis dan tim penyelamat, kali ini UNS melengkapi tim satgas dengan tim Stress Healing.
Tim Stress Healing berasal dari PSB LPPM UNS yang dibantu KSR UNS.
Pengikutsertaan tim Stress Healing dilatarbelakangi kebutuhan lapangan.
Korban terdampak letusan Semeru mulai merasakan dampak sosial sehingga membutuhkan tim tersebut.
Baca Juga: Rektor UNS Ajak Profesor dan Dosen Aktif Sampaikan Gagasan di Media Massa
Hal itu disampaikan Komandan Tim Satgas Semeru sorti pertama, Agung.
“Saat ini sepuluh hari setelah erupsi, kemungkinan karena situasi alam dan masyarakat terdampak, mungkin mereka mulai terjangkit sakit baik fisik maupun psikis. Makanya kita ada tim lengkap dari medis dan psikiatri,” ujar Agung.
Tim Satgas Semeru UNS sorti kedua diberangkatkan langsung menuju posko kesehatan UNS yang berada di SMP 1 Candipuro, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur.
Posko kesehatan tersebut menampung 1.154 orang pengungsi korban letusan Gunung Semeru.
Baca Juga: Event Bersama Solo Raya Menandai Pindahan Warung Apung Rawa Jombor Klaten
Artikel Terkait
Dua Hari Ketakutan, Pencuri di Klaten Kembalikan Motor Curian
Di Boyolali, 970 Personel Gabungan Siap Amankan Nataru
Rentetan Putusnya Pipa Sumber Bebeng, Polres Klaten Droping Air Bersih bagi Warga Lereng Merapi
Peringati Hari Juang TNI AD, Kodim Sragen Bersama Babinsa Gelar UMKM Go Digital
Event Bersama Solo Raya Menandai Pindahan Warung Apung Rawa Jombor Klaten
Kasus Mobil Terbakar di Jalan Tol, Diduga Karena Korsleting Listrik