KLATEN, suaramerdeka-solo.com – Sebanyak 540 santri penghafal Alquran mengikuti wisuda akbar di Graha Srikandi, Desa Tegalrejo, Kecamatan Karanganom, Klaten, Minggu (19/12/2021).
Wisuda Akbar Ke-5 Klaten Menghafal tahun 2021 itu dibarengi peluncuran aplikasi Go Tahfizh, serta merupakan puncak kegiatan ‘’Klaten Menghafal’’ yang diselenggarakan Yayasan Guru Berdaya Klaten.
Sebelumnya, ada 2.800 santri yang mengikuti seleksi hingga akhirnya terpilih 540 santri terbaik untuk mengikuti wisuda.
Baca Juga: Gandeng Mahasiswa KKN, Sanggar Seni di Klego Boyolali Gelar Lomba Mewarnai Wayang Bima
Santri-santri tersebut berasal dari 72 lembaga, baik dari sekolah maupun TPA yang menyelenggarakan tahfiz Alquran.
Aplikasi Go Tahfizh yakni sebuah aplikasi untuk memudahkan para santri dan lembaga dalam menghafalkan Alquran.
‘’Wisuda tahun ini terasa lebih meriah dan khidmat, karena dibarengi peluncuran Aplikasi Go Tahfidz dan lagu Klaten Menghafal,’’ kata ketua panitia Ustadz Dhohir Subagyo.
Dia menambahkan, kegiatan serupa juga dilaksanakan secara serentak di beberapa kota lainnya, di antaranya Boyolali dan Kendal.
Baca Juga: Hasil Drawing Piala Suratin U17, Persiharjo Bertemu Persikama Magelang
Kegiatan dihadiri Kepala Dinas Kominfo Klaten, Amin Mustofa mewakili Bupati Klaten.
Dalam sambutan tertulisnya, Bupati memberikan apresiasi pada kegiatan Klaten Menghafal yang sudah diselenggarakan secara rutin.
‘’Ibu Bupati menyampaikan pesan agar kegiatan Klaten Menghafal yang sangat positif ini bisa terus diselenggarakan, karena memberikan pengaruh positif di kalangan generasi muda,’’ kata Amin Mustofa.
Baca Juga: UMS Mewisuda Mahasiswa dari 60 Program Pendidikan
Pada kesempatan itu, panitia memberi beasiswa pendidikan kepada 24 santri terbaik dan doorprize sepeda lipat untuk santri yang beruntung.
Acara ditutup dengan tausiah dan doa oleh Puji Hartono.*
Artikel Terkait
Rentetan Putusnya Pipa Sumber Bebeng, Polres Klaten Droping Air Bersih bagi Warga Lereng Merapi
Event Bersama Solo Raya Menandai Pindahan Warung Apung Rawa Jombor Klaten
Wonosari dan Juwiring Klaten Banjir, Seratusan Warga Mengungsi
Dibentuk Paseduluran Merapi Semeru, Atasi Bangkai Ternak di Lumajang
Ngopi di Lereng Merapi, Sambil Menanam Pohon di Girpasang Klaten