SOLO, suaramerdeka-solo.com – Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta menyatakan kesiapannya untuk membantu Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sragen dalam menata ulang kawasan Gunung Kemukus.
Kawasan tersebut sebelumnya lekat dengan citra negatif di kalangan masyarakat.
"Kami melihat kawasan Gunung Kemukus itu adalah sebuah tempat ‘wisata’ dan tempat pesugihan. Dalam konteks kekinian, nampaknya hal-hal yang berkaitan seperti itu harus mulai diubah," ujar Rektor UNS Surakarta Prof Jamal Wiwoho saat menghadiri Dialog Interaktif bertajuk “Pengelolaan dan Pengembangan Pascapembangunan Kawasan Gunung Kemukus” bertempat di Sunan Hotel.
Baca Juga: Malioboro-nya Solo Ditolak Pedagang, Gibran: Mereka Belum Tahu
Ia mengatakan, UNS akan berperan meluruskan mitos tidak benar yang menyelimuti kawasan ini sejak lama. Prof. Jamal mengaku prihatin terhadap praktik "esek-esek" di Gunung Kemukus, yang seharusnya digunakan sebagai wisata religi.
“Karena paham yang seperti itu harus diluruskan, maka kita sudah hadir untuk berkolaborasi dengan Pemkab Sragen,” tambah Prof. Jamal.
Acara tersebut juga dihadiri oleh Bupati Sragen dr. Kusdinar Untung Yuni Sukowati dan Kepala Balai Prasarana Permukiman Wilayah (PPW) Jawa Tengah (Jateng) Direktorat Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kementerian PUPR) Cakra Nagara.
Baca Juga: Menkes Resmikan Gedung Bedah Sentral Terpadu RSST Klaten
Ada sejumlah dukungan yang akan diberikan UNS kepada Pemkab Sragen. Hal ini sejalan dengan revitalisasi Gunung Kemukus menjadi “The New Kemukus” oleh Kementerian PUPR.
Untuk pengembangan Kawasan tersebut, Prof Jamal mengemukakan jika pihaknya telah menyiapkan sejumlah langkah yang siap dilaksanakan, di antaranya menerjunkan tim pengabdian masyarakat dari LPPM UNS serta mahasiswa KKN pada periode mendatang. **
Artikel Terkait
Mahasiswa UNS Teliti Alga Merah Jadi Kandidat Obat Antivirus
Webinar Empat Pilar Kebangsaan Awali Agenda Munas V JSIT Indonesia
Koridor Gatot Subroto-Ngarsapura Bakal Disulap Jadi Malioboro-nya Solo, Gibran: Untuk Wadahi UMKM
Koridor Gatot Subroto-Ngarsapura Ingin Ditata Seperti Malioboro, Pedagang Menolak