2.465 Keluarga di Karanganyar Graduasi dari Kemiskinan

- Selasa, 21 Desember 2021 | 21:55 WIB
Ilustrasi Program Keluarga Harapan atau PKH dari Kemnsos (Tangkapan layar laman Kemensos)
Ilustrasi Program Keluarga Harapan atau PKH dari Kemnsos (Tangkapan layar laman Kemensos)

KARANGANYAR, suaramerdeka-solo.com - Sebanyak 2.465 keluarga di Kabupaten Karanganyar lepas dari penerima bantuan Program Keluarga Harapan (PKH).

Mereka memutuskan mandiri dan lepas dari bantuan pemerintah, setelah dipandu oleh pendamping PKH.

Plt Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Karanganyar Marno mengatakan, dari 2.465 keluarga tersebut, sebanyak 829 keluarga terdata mentas miskin (graduasi) sejahtera mandiri. Sementara 1.636 keluarga graduasi sejahtera alami.

Baca Juga: Fakultas Geografi UMS Selenggarakan ICGDM

"Graduasi alami adalah jika keluarga penerima PKH berakhir kepesertaannya, karena kondisinya sudah tidak memenuhi kriteria kepesertaan. Seperti tidak memiliki pengurus kepesertaan, atau tidak memiliki salah satu komponen kepesertaan," kata Marno, Selasa (21/12).

Sedangkan graduasi mandiri adalah jika keluarga penerima PKH kondisinya saat ini sudah lebih sejahtera.

Dijelaskannya, sejak bergulir pada tahun 2021, program PKH di Karanganyar diikuti 39.034 keluarga, dengan nilai penyaluran dana mencapai Rp 91,1 miliar.

Baca Juga: Peresmian Waduk Pidekso Dimungkinkan Tahun Depan

"Graduasi mandiri menandakan, bahwa prohram stimulan yang diberikan pemerintah bisa membantu mengentaskan kemiskinan. Nanti, dana yang ada bisa dialihkan ke keluarga miskin lain yang belum terfasitasi," tuturnya.

Sementara itu, pada masa pandemi Covid-19, pemerintah pusat mengucurkan anggaran yang cukup besar untuk berbagai program pendampingan di Karanganyar.

Ada program kartu sembako yang menyasar 66.034 keluarga penerima manfaat (KPM) sebesar Rp 13,2 miliar. Lalu Bantuan Sosial Tunai (BST) PPKM sebesar Rp 6,7 miliar untuk 22.421 keluarga.

Baca Juga: Pekerjaan Belum Selesai, Pemkab Karanganyar Beri Perpanjangan Waktu Kontraktor Masjid Agung

Sebanyak 68 keluarga juga menerima bantuan rehab RTLH senilai masing-masing Rp 20 juta.

Lalu ada program atensi anak yatim piatu berbasis keluarga yang didata Tenaga Kesejahteraan Sosial (TKS) dan relawan sosial, di mana ada 659 anak yang menerima bantuan.

Baca Juga: Ratusan Anggota Satpol PP Boyolali Berguling-guling di Jalan, Ternyata untuk Ini

Halaman:

Editor: Heru Susilo

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Kader Solid, PAN Karanganyar Targetkan 5 Kursi

Minggu, 14 Mei 2023 | 15:34 WIB
X