SRAGEN, suaramerdeka-solo.com - Pesilat tergabung dalam Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) Ranting Ngrampal peduli bencana erupsi Gunung Semeru, saweran untuk nyumbang di wilayah bencana.
Bantuan diserahkan Ketua Ranting PSHT Ngrampal Ali Komarudin bersama pengurus dalam bentuk uang tunai Rp 10 juta dan diterima Rizki Nugraha Jati Kabag Penanggulangan Bencana dan Pelayanan PMI Sragen.
"Bantuan uang tunai sudah saya terima dan akan disalurkan kepada yang berhak menerima," terang Rizki.
Baca Juga: KKN di Desa Penari Segera 'Hantui' Bioskop, Ini Jadwalnya
Ali Komarudin mengaku mengumpulkan saweran di internal anggota pesilat.
"Jumlah anggota pesilat PSHT ada sekitar 3.000 orang, mereka nyumbang semua," tutur Ali Komarudin.
Saat saweran digelar ada anggota yang menyumbang Rp 1.000, Rp 2.000, Rp 5.000, bahkan Rp 50.000.
Ali Komarudin melarang anggotanya mencari dana dengan meminta bantuan pengendara motor atau mobil di trafficlight (lampu merah).
"Niatnya mau nyumbang kok malah minta bantuan orang lain."
Baca Juga: Cegah Napi Pesta Narkoba, Rutan Gandeng BNNK Surakarta
Kegiatan meminta bantuan di jalan raya, lanjut Ali Komarudin selain mengganggu arus lalu lintas, juga mengakibatkan relawan berisiko mengalami kecelakaan.
Karena itu dia bersama Trihanggo Koordinator Kepelatihan PSHT Ranting Ngrampal dan Ade Ferry Indrasto S Ketua Rayon memutuskan melarang anggotanya menggalang dana di jalan raya/traffic light.
"Penggalangan dana dilakukan internal anggota PSHT Ranting Ngrampal,'' tambah Trihanggo.
Baca Juga: Waduh! 18 Warga Kadireso, Teras, Boyolali Derita Chikungunya
Terkumpulnya bantuan itu, lanjut Trihanggo sebagai wujud kepedulian terhadap sesama. Tapi cara mencari dana dilakukan secara elegan dengan meminta iuran di internal anggota. Karena kalau ingin membantu, harus dimulai dari diri sendiri.
Artikel Terkait
PDIP Sebut Untung Wibowo Sukowati Cabup Sragen
Pemegang Hak Cipta Cukai Rokok Ajukan Gugatan Ganti Rugi
Warga Sragen Tewas Saat Menguras Sumur