Pedagang Pasar Mebel Solo Tolak Rencana Pembangunan Sentra IKM

- Selasa, 18 Januari 2022 | 18:55 WIB
Pasar Mebel Gilingan, Solo, dipilih Pemkot Surakarta sebagai lokasi pembangunan sentra Industri Kecil Menengah (IKM). (SMSolo/Dok)
Pasar Mebel Gilingan, Solo, dipilih Pemkot Surakarta sebagai lokasi pembangunan sentra Industri Kecil Menengah (IKM). (SMSolo/Dok)

SOLO, suaramerdeka-solo.com - Pedagang Pasar Mebel Gilingan menolak rencana Pemkot Surakarta untuk membangun sentra Industri Kecil Menengah (IKM) di pasar tersebut.

Sebab rencana itu dinilai bisa mematikan usaha mereka. Ketua Paguyuban Pedagang Pasar Mebel Gilingan, Sutarmi, mengaku heran dengan rencana tersebut.

"Secara tiba- tiba pedagang disuruh pindah, dengan alasan Pasar Mebel mau dijadikan gedung untuk IKM. Lha IKM itu apa kami juga tidak tahu," kata dia saat audiensi pedagang Pasar Mebel Gilingan dengan Komisi III DPRD Surakarta di gedung DPRD, Selasa (18/1/2022).

Baca Juga: Ini kata Sejarawan tentang Penggunaan Nama Nusantara untuk Ibukota Negara

Sutarmi menilai, rencana pembangunan IKM yang berujung kurasi terhadap komoditas pedagang itu tidak adil.

Sebab pedagang yang produknya dianggap tidak memenuhi standar ekspor diharuskan pindah ke lokasi baru di eks lahan Bong Mojo.

Sebaliknya pedagang yang produknya lulus kurasi, diizinkan berjualan di IKM tersebut.

Baca Juga: Siaran TV Analog Segera Dimatikan Diganti TV Digital, Catat Jadwalnya

Konsep pembangunan IKM itu juga dianggap berbeda, dengan desain revitalisasi Pasar Mebel Gilingan yang sebelumnya ditawarkan Pemkot Surakarta.

"Detail Engineering Design (DED) zaman Pak Rudy (eks Wali Kota FX Hadi Rudyatmo) menunjukkan kalau pasar itu hanya dibangun ulang. Lalu pedagang masuk kembali ke pasar, seperti revitalisasi pasar-pasar lainnya."

Sutarmi menambahkan, selain digunakan sebagai lokasi usaha Pasar Mebel Gilingan sudah menjadi bagian dari pemukiman RT 04 RW 18 Bibis Kulon, Kelurahan Gilingan, Kecamatan Banjarsari.

Baca Juga: Belum Ada SNI dan Izin BPOM, Penyemprotan Eco Enzyme di Klaten Dihentikan Sementara

"Beberapa pedagang juga tinggal di situ. Kalau dipindah, kami harus babat alas lagi. Padahal anggota kami ada 60 orang, yang harus menghidupi 200-an pegawai," tandasnya.

Menanggapi aduan pedagang, Ketua Komisi III DPRD Surakarta Honda Hendarto berjanji menyampaikan aspirasi tersebut kepada Pemkot Surakarta.

"Harapan kami, pedagang bisa langsung bertemu dengan Wali Kota sebagai pimpinan. Semoga ada solusi baik untuk pedagang maupun Pemkot," kata Honda. **

Halaman:

Editor: Heru Susilo

Tags

Artikel Terkait

Terkini

16 Atlet Papua Semangat Ikuti Walikota Solo Cup

Selasa, 6 Juni 2023 | 15:31 WIB
X