SRAGEN, suaramerdeka-solo.com - Jalan raya penghubung antar Desa Karangpelem - Desa Mojodoyong Kecamatan Kedawung, tepatnya di ruas Dukuh Sepandan Desa Karangpelem yang rusak parah ditambal warga dengan diplester semen.
Jalan rusak di Dukuh Desa Karangpelem sering menimbulkan kecelakaan. Sudah banyak pengendara sepeda motor mengalami selip dan terjatuh di jalan rusak itu, hingga mengalami luka serius.
Sebenarnya warga tahu kalau urusan perbaikan jalan rusak yang bertanggungjawab DPUPR Sragen.
Baca Juga: Sukoharjo Catat Kenaikan Kasus Covid. Periode 17-23 Januari Total 8 Kasus
"Tapi karena merasa kasihan sering melihat orang terjatuh di jalan berlubang yang lama tidak diperbaiki, sehingga warga menambal jalan itu dengan di plester semen,'' tutur Suparni Warga Desa Karangpelem, Kedawung.
Sularno warga Sepandan RT 06 Desa Karangpelem mengungkapkan, sebenarnya yang mengupayakan dan membiayai penambalan jalan rusak itu ustadz di Sekolah Dai Kampung (SDK) 15 Desa Karangpelem, Kecamatan Kedawung, Sragen.
Baca Juga: Unik, Lomba Mewarnai Wayang Bima di Klego. Bebek Menjadi Hadiahnya
Lokasi gedung SDK itu sangat sederhana dan berlokasi di kompleks Masjid Miftakhul Jannah Desa Karangpelem. Kabar adanya jalan rusak yang mencelakai orang lewat, didengar Priyanto.
Priyanto yang juga pembina SDK 15 membeli semen dan pasir, kemudian mulai menambal jalan rusak dibantu sejumlah warga Dukuh Sepandan RT 06.
"Itu sebagai bentuk keprihatinan karena melihat jalan rusak di Dukuh Sepandan yang mengakibatkan pengendara sepeda motor terjatuh, tapi tidak segera diperbaiki," jelas Sularno.
Baca Juga: Mantan Kapolres Ogan Komeru Ulu Timur Ditahan
Jalan rusak yang disemen itu ditandai dengan tali. jika semen sudah mengering, penanda dari tali akan dibuka. Ukuran kerusakan jalan itu lebar 1,5 meter dan panjang 4 meter.
Kepala DPUPR Sragen Marija melalui Kabid Bina Marga Albert Pramono Susanto berjanji akan mengecek ruas jalan Desa Karangpelem - Desa Mojodoyong yang mengalami kerusakan itu.
Baca Juga: Kakek Ditemukan Gantung Diri di Jurang Kawasan Mojosongo, Boyolali
Albert tidak ingat apakah ruas jalan itu pernah disurvey apa tidak. Karena petugas DPUPR Sragen mensurvei banyak jalan.
Artikel Terkait
Terkendala Dana, Pemdes Poleng tak Mampu Bangun Jembatan yang Layak
Masjid Darussalam SMAN 1 Senilai Rp 3,4 M Diresmikan. Donaturnya siswa, guru, alumni dan masyarakat
Minyak Goreng Di Pasar Tradisional Boleh Harga Lama