SOLO, suaramerdeka-solo.com – Banyak cerita yang bisa didapatkan dari keberadaan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Putri Cempo, yang berlokasi di Kelurahan Mojosongo, Kecamatan Jebres, Kota Solo.
Ya, setiap hari terdapat puluhan truk pengangkut sampah berlalu-lalang dari pagi hingga malam tiap harinya.
Truk-truk sampah itu berasal dari wilayah Kota Solo, namun ada pula truk pengangkut sampah dari Kabupaten Karanganyar, tetapi dengan ketentuan telah mendapatkan izin dari Wali Kota Surakarta dan lurah setempat.
Baca Juga: Hujan Disertai Angin Kencang, Atap Lobi Rumah Makan Telaga Rindu Ambruk
Semua truk yang datang sebelum ke tempat pembuangan akhir harus melalui proses pengukuran berat dan pemilahan sampah.
Paijo, Ketua RW 39 Jatirejo, Mojosongo, Jebres mengatakan, adanya TPA Putri Cempo mejadikan banyak warga sekitar TPA Putri Cempo memilih berprofesi sebagai pemulung.
Mereka mencari sampah-sampah yang masih bisa dimanfaatkan untuk dijual ke pengepul hingga melalui proses daur ulang.
Baca Juga: Diduga Tak Kuat Menahan Sakit Menahun, Seorang Wanita di Banyudono Boyolali Tenggak Racun
"Di RW 39 ini misalnya, banyak warga yang jadi pemulung, sebagai pencaharian masyarakat sekitar," katanya.
Selain itu juga, warga sekitar TPA Putri Cempo banyak yang memelihara sapi. Dimana setiap hari, sapi-sapi itu diumbar atau sengaja dilepas untuk mencari sampah organik di lokasi TPA.
Artikel Terkait
Kajari Surakarta Bidik Para Pelaku Kasus Mafia Tanah
30 Sampel Pasien Covid-19 asal Solo Dinyatakan Negatif Omicron
Tergerus Aliran Kali Anyar, Drainase Kreteg Abang Ambrol