WONOGIRI, suaramerdeka-solo.com - Sebanyak 163 relawan mengikuti latihan gabungan one response bencana alam banjir dan longsor di Desa Kepatihan, Kecamatan Selogiri, Kabupaten Wonogiri, Jumat-Sabtu (28-29/1).
Mereka dibekali teknik dasar penanganan bencana alam. Termasuk di dalamnya tata cara mengevakuasi korban bencana alam.
Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Wonogiri Bambang Haryanto mengatakan, kegiatan tersebut untuk membangun kesepahaman dan peningkatan kapasitas para relawan se-Kecamatan Selogiri guna memperkuat mitigasi nonstruktural.
Baca Juga: Update Kasus Covid-19 di SMA Warga Solo. Siswa Positif Tambah 4, Kasus Pertama Dinyatakan Negatif
Kegiatan itu diikuti sejumlah kelompok relawan. Antara lain relawan desa tangguh bencana (Destana), Senkom Mitra Polri, MDMC, SAR MTA, Saka Wira Kartika, Tim SAR Wonogiri, Babinsa, Bhabinkamtibmas dan sejumlah elemen lain.
Di sisi lain, perwakilan Puskesmas Selogiri dan rumah sakit di wilayah Kecamatan Selogiri itu juga ikut bergabung.
Adapun materi yang disampaikan antara lain manajemen dasar kebencanaan, pelatihan pertolongan pertama, pengelolaan dapur umum, teknik dasar evakuasi, penanganan pandemi, teknik pemulasaraan dan pemakaman jenazah infeksius Covid-19.
Baca Juga: Prostitusi Online Marak di Kota Solo, Tiga Pasangan Diamankan
Kepala Desa Kepatihan Agus Suyitno mengatakan, semua relawan Destana di Kecamatan Selogiri ikut dalam kegiatan tersebut.
"Kegiatan seperti ini baru pertama kali digelar di tingkat kabupaten maupun Kecamatan Selogiri," katanya.
Artikel Terkait
Penyelundupan Narkoba di Lapas Wonogiri Terungkap. Ternyata Ini Pelakunya
Alokasi Pupuk NPK Bersubsidi Turun di Wonogiri
Partai Gerindra Wonogiri Laporkan Edy Mulyadi ke Polres Wonogiri
2023 Tak Ada Tenaga Honorer, Pemkab Wonogiri Masih Menunggu Petunjuk Teknis