KLATEN, suaramerdeka-solo.com – Akibat penerapan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) Terbatas maksimal 50 persen di Klaten, sekolah-sekolah harus mendesain ulang pembelajaran.
Separuh siswa belajar luring di sekolah, separuhnya daring dari rumah.
Dengan adanya PTM terbatas, maka siswa dalam satu kelas akan dibagi dua, berdasarkan absensi atas dan bawah.
Kelompok A untuk siswa dengan nomor absen 1-16, sedangkan kelompok B untuk absen 17-32.
Baca Juga: PTM PAUD, SD dan SMP di Klaten Hanya 50 Persen, Pakai Masker Dobel dan Face Shield
‘’Yang susah, kita mendesain lagi pembelajarannya. Padahal kami sudah jadi full tatap muka (tapka) terbatas. Sekarang harus mendesain sinkronus/tapka dan asinkronus dengan penugasan,’’ kata Kepala SMPN 1 Jogonalan, Endah Sulistyowati.
Rencananya, dia mendesain semua tetap sinkronus meski yang satu kelompok luring di kelas, yang yang lain daring dari rumah.
Hal itu harus dipikirkan dengan baik, terutama untuk siswa kelas 3 yang sebentar lagi ujian.
Dengan demikian, seluruh anak mendapat materi pelajaran yang sama, meski berbeda tempat.
Baca Juga: Kasus Positif Covid-19 di Sekolah, Tertular Warga yang Pulang Kampung
Jadi siswa yang mengikuti pembelajaran di rumah, materinya sama persis dengan temannya yang belajar di kelas.
Sebelumnya, diterbitkan Surat Edaran Dinas Pendidikan Klaten No: 420/0261/SE/12 tertanggal 31 Januari 2022 tentang Pelaksanaan Pembelajaran Tatap Muka Terbatas Semester Gasal Tahun Ajaran 2021/2022.
SE berisi antara lain, PTM hanya diperbolehkan 50 persen dari kapasitas ruang dan paling lama hanya 6 jam pelajaran.
Seluruh pegawai di satuan pendidikan melakukan absensi seperti biasa, dan dilarang melakukan kegiatan di luar ruang kerja pada jam kerja, kecuali ada izin.
Baca Juga: Naik Lagi Jadi 49 Kasus, Puskesmas Klaten Tengah Fokus Vaksinasi Dosis 2 bagi Anak
Artikel Terkait
Pengelolaan Plasa Kuliner Rawa Jombor Diserahkan Ke Pemkab Klaten
Gegara Timbunan Sampah, Aliran Sungai Wonggo di Bawah Jembatan Jurang Jero Mampet
Klaten Genting DBD. 3 Warga Malangjiwan Terjangkit, Di Nglinggi 7 Orang
Nonton Ajang Bergengsi MotoGP Mandalika, Makin Hemat dan Mudah dengan BRImo
Sniper Siaga di Markas Polres Wonogiri. Ada Apa?
Tak Kuat Menahan Terpaan Angin, Lampion Shio Macan di Depan Balai Kota Surakarta Ambruk