Kapolres Sukoharjo: Kasus Pembacokan di Grogol dan Mojolaban Bukan Klitih

SUKOHARJO, suaramerdekasolo.com - Kapolres Sukoharjo AKBP Wahyu Nugroho Setyawan menyatakan, kasus yag terjadi di wilayah Grogol dan Mojolaban bukan klitih.

Hal itu didasari dari penyelidikan di lapangan serta keterangan dari sejumlah keterangan saksi.

Sebab berdasarkan data pihak kepolisian, pelaku yang berjumlah sekitar 14 orang dengan tujuh kendaraan itu datang ke lokasi atau warung HIK yang diduga digunakan untuk minum minuman keras.

Baca Juga: Di Sukoharjo, Lima Warga Dibacok Rombongan Pemotor

"Kalau melihat karakteristik dan data di lapangan ini bukan klitih. Para pelaku yang berboncengan tujuh motor dengan kurang lebih 14 orang itu datang tanpa banyak bicara langsung melakukan pembacokan," jelas AKBP Wahyu Nugroho.

Selain itu, dua warung yang diobrak abrik oleh para pelaku karakteristiknya hampir sama. Karena itu, diduga kuat para pelaku ini sebelumnya memang sudah melakukan survey lokasi sehingga paham sekali.

Terlebih lokasi warung itu berada di tengah kampung dan jauh dari jalan raya. Artinya, kata Kapolres, pelaku sebelumnya sudah ke sana untuk "menggambar" aktivitas yang ada.

Baca Juga: Buron Kasus Korupsi Rp 8 Miliar Ditangkap di Solo

"Kalau itu dari kelompok mana kami belum bisa memastikan karena ini masih dalam penyelidikan. Dari Polda juga melakukan backup guna mengusut kasus ini," imbuh Kapolres.

Terkait dengan ciri-ciri pelaku, menurut Kapolres, mereka datang dengan membawa helm, bermasker dan membawa senjata tajam semacam golok.

Begitu sampai di lokasi mereka langsung mengayunkan senjata mereka ke arah korban yang mengakibatkan beberapa orang terluka.

"Di Grogol itu korban luka bacok ada dua lainya dipukuli, sedang di Mojolaban satu karena satunya berhasil kabur."

Baca Juga: Polda Jateng Terjunkan Tim Labfor Selidiki Penyebab Kebakaran di Area Relokasi Pasar Johar

Terkait dengan kejadian tersebut, pihaknya meminta agar warga tetap waspada dan selalu koordinasi dengan aparat kepolisian serta tidak minum-minuman keras.

Selain itu, warga juga diminta segera melaporkan setiap ada kejadian atau keberadaan orang yang mencurigakan.