Pandemi, Pendaftar Haji di Boyolali Merosot

- Kamis, 3 Februari 2022 | 18:09 WIB
Ilustrasi ibadah haji. (SMSolo/kemenag.go.id)
Ilustrasi ibadah haji. (SMSolo/kemenag.go.id)

BOYOLALI, suaramerdeka-solo.com - Pandemi Covid-19 berimbas pada jumlah pendaftar haji di Boyolali yang menurun hingga 50 persen.

Menurut Kasi Haji dan Umrah Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Boyolali, Asikin, sebelum pandemi rata-rata ada tiga ribu pendaftar haji dalam setahun

“Data 2019, sebelum pandemi, jumlah pendaftar haji tercatat sebanyak 3.102 orang. Tahun-tahun sebelumnya juga berkisar tiga ribu,” katanya, Kamis (3/2/2022).

Baca Juga: Hadapi Musim Haji 2022, Pemerintah Perhitungkan Tiga Opsi

Namun sejak pandemi, pada 2020 pendaftar haji tercatat 1.189 orang.

Kemudian 2021 naik sedikit menjadi 1.576 pendaftar.

“Selama dua tahun pandemi, Pemerintah Arab Saudi tidak membuka ibadah Haji bagi calon jamaah (calhaj) asal Indonesia. Sehingga waktu tunggu semakin lama, dari 28 tahun jadi 30 tahun,” tuturnya.

Terkait biaya haji, menurutnya masih sama, yakni Rp 25 juta.

Baca Juga: Daftar Tunggu Haji di Kabupaten Klaten Hingga 30 Tahun

Pendaftaran haji kini dilayani di gedung baru Kemenag Boyolali yang terletak di Jalan Pandanaran, Boyolali Kota.

"Belum ada kepastian, tahun ini bisa berangkat atau tidak. Kan tergantung Arab Saudi juga, kalau dibuka otomatis kami siap dan calhaj juga siap.”

Bagaimana dengan umrah?

Asikin menjelaskan, jamaah dari Boyolali belum ada yang berangkat.

Baca Juga: 1.150 Calon Jamaah Haji yang Gagal Berangkat Tahun 2020 Jadi Prioritas Musim 2022

Hanya ada 2-3 orang yang meminta surat rekomendasi untuk pembuatan paspor umrah pada minggu ini.

Halaman:

Editor: Setyo Wiyono

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Baznas Gulirkan Bantuan ZChicken, Ini Tujuannya

Kamis, 25 Mei 2023 | 08:56 WIB

Tie Rod Patah, Bus Rajawali Terguling ke Ladang

Senin, 22 Mei 2023 | 06:26 WIB
X