70 Anggota Komunitas Sepeda Klasik akan Napak Tilas Adipati Mangkunegara VI

SOLO, suaramerdeka-solo.com – Paguyuban Warga Nusukan Berbudaya (Pagernaya) bersama 70 anggota komunitas sepeda klasik Solo Raya bakal menggelar napak tilas Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Arya (KPGAA) Mangkunegara VI, Minggu (13/2/2022) pagi.

Kegiatan yang diberi tajuk Napak Tilas Sang Adipati KGPAA MN VI tersebut dikemas dalam acara sepeda bersama. 

Mereka akan bersama-sama mengendarai sepeda tua, berangkat dari Museum Radya Pustaka kawasan Sriwedari.

Baca Juga: Astana Oetara Masuki Muharram 1443 H: Pusaka Dijamasi, Macapat Ditembangkan Jumat Malam

‘’Rombongan akan mengenakan baju lurik, serta menggunakan topi semacam kopiah batik khas zaman Mangkunegara VI. Kerabat Kerabat Mangkunegaran juga akan hadir,’’ kata ketua panitia napak tilas, Lilik Kusnandar, Jumat (11/2/2022).

Lalu, para peserta napak tilas tersebut singgah di rumah duka Tiongting, Jebres.

Selanjutnya, rombongan mengakiri perjalanan bersepeda klasik tersebut di Astana Oetara Nayu, Nusukan.

‘’Penggalan rute napak tilasnya dari Tiongting hingga Astana Oetara. Sebelum wafat di Surabaya pada 25 Juni 1928, Mangkunegara VI memang berpesan agar tidak disemayamkan di Pura Mangkunegaran,’’ ujar Lilik.

Baca Juga: Suksesi di Pura Mangkunegaran: Antara Ndalem Prangwedanan, Patung Prangwadana dan Serat Paliatmo

Alasannya, Adipati yang diangkat sebagai penguasa Kadipaten Mangkunegaran pada 1986 itu merasa kembali menjadi rakyat kebanyakan setelah turun tahta pada 1916.

‘’Karena itu, setelah jenazahnya dibawa menggunakan kereta api dari Surabaya dan turun di stasiun Sragen, lalu disemayamkan di Tiongting. Salah satu pemrakarsa Tiongting dulu juga Mangkunegara VI,’’ jelas dia.

Disinggung mengenai pemilihan waktu pelaksanaan kegiatan napak tilas, Lilik menyebut kegiatan tersebut sekaligus dalam mangayubagya Hari Jadi Ke-277 Kota Solo yang jatuh pada 17 Pebruari 2022.*