Kota Solo akan Ulang Tahun, Ini Link Twibbon dan Filosofi Angka 277

- Minggu, 13 Februari 2022 | 13:49 WIB
Logo HUT Kota Solo Ke-277. (SMSolo/dok)
Logo HUT Kota Solo Ke-277. (SMSolo/dok)

SOLO, suaramerdeka-solo.com - Kota Solo merayakan Hari Lahir Ke 277, pada 17 Februari 2022 ini.

Tahun ini, tema HUT Kota Solo Ke-277 adalah "Sesarengan Gumregah, Sesarengan Jumangkah" atau jika diartikan dalam bahasa Indonesia adalah Bersama Bangkit, Bersama Melangkah.

Dikutip dari laman surakarta.go.id, ada filosofi dibalik penulisan angka 277.

Baca Juga: Permukiman Kumuh 22 KK di Bantaran Sungai Dukuh Kalisari Boyolali Bakal Direlokasi

Angka 277 berjajar diagonal kearah kanan seperti arah motif batik parang
bermakna Optimis pantang menyerah, menggambarkan jalinan yang tidak pernah
putus, progresif, kreatif, percepatan, peningkatan serta pertumbuhan diberbagai
sektor.

Angka 277 saling bertumpu dan menopang representasi dari sinergi dan
kerjasama seluruh elemen atau multipihak dimana unsur pemerintah, akademisi,
badan atau pelaku usaha, masyarakat atau komunitas.

Baca Juga: Cokelat Jadi Ikon Valentine, Ini Alasannya....

Dan media bersatu padu berkoordinasi serta berkomitmen untuk membetuk ekosistem kreatif dan produktif yang ditransformasi menjadi solusi bersama dalam membangun kota Surakarta.

Anatomi Angka 277 dikreasikan menyerupai Representasi canthik Kyai
Rajamala sebagai simbol penolak bala, Mahakarya Kejayaan Budaya Keraton
Surakarta yang saat ini menjadi legenda kota Surakarta dan satu satunya di dunia.

Baca Juga: Lupa Matikan Tungku, Dapur Usaha Usus Goreng Terbakar

Selain itu juga Angka 2 dibentuk menyerupai Perahu Kyai Rajamala membawa angka 77 dimaknai sebagai komitmen dan integritas pemerintah kota Surakarta untuk mengayomi dan melayani warga Surakarta dalam tujuan mewadahi dinamika kehidupan warga Solo, bermuara pada perilaku hidup yang bersinergi antara pengampu kebijakan dan warga kota Solo,

Warna Merah, sebagai simbol semangat, kreatif dan optimisme yang
merupakan modal awal menghadapi anomali keadaan, fluktuasi ekonomi, Warna
Biru sebagai simbol kedalaman pikir, kecerdasan, kepekaan diri belajar dari masa
pandemi yang sulit untuk merumuskan solusi dan strategi terbaik menghadapi
fluktuasi ekonomi.

Baca Juga: Tim Gabungan Polda Sumut Bongkar Makam Korban Tewas Penganiayaan di Kerangkeng Bupati Langkat Nonaktif

Warna Hijau sebagai pertumbuhan, peningkatan kapasitas sebagai hasil dari semangat dan optimisme yang didasari kepekaan dan belajar dari pengalaman sehingga mampu tumbuh dan berkembang.

 

Halaman:

Editor: Heru Susilo

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X