WONOGIRI, suaramerdeka-solo.com - data pemilih yang sudah meninggal namun muncul saat pesta demokrasi menjadi persoalan yang sering terjadi. Bahkan menimbulkan kecurigaan masyarakat.
Menurut Ketua KPU Kabupaten Wonogiri, Toto Sihsetyo Adi, persoalan itu diakui menjadi salah satu masalah yang disebabkan ahli warisnya belum menguruskan akta kematian.
Padahal, data warga tersebut akan muncul kembali selama ahli waris belum mengurus akta kematian.
Baca Juga: Kota Solo akan Ulang Tahun, Ini Link Twibbon dan Filosofi Angka 277
"Itu sering menjadi pertanyaan masyarakat awam. Dulu sudah dihapus kok sekarang muncul lagi. Ini menimbulkan kecurigaan. Padahal itu karena sistem administrasi kependudukan kita.
Selama ahli waris tidak mengurus akta kematian, datanya akan muncul lagi. Disdukcapil tidak dapat menghapus data jika ahli waris tidak mengurus akta kematian," terangnya baru-baru ini.
Baca Juga: Permukiman Kumuh 22 KK di Bantaran Sungai Dukuh Kalisari Boyolali Bakal Direlokasi
Oleh karena itu, pihaknya berharap dapat bekerja sama dengan Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil). RT dan RW juga diharapkan dapat ikut menyisir pendataan warga yang sudah meninggal.
"Kalau datanya bisa bersih, saya yakin bisa meningkatkan partisipasi sampai 80%," ujarnya.
Selain itu, pihaknya perlu mengumpulkan komunitas perantau karena jumlah warga Wonogiri yang merantau sangat banyak.
Baca Juga: Cokelat Jadi Ikon Valentine, Ini Alasannya....
"Biasanya tingkat partisipasi berkisar 70%. Kalau perantau ikut pulang mencoblos, saya yakin (tingkat partisipasinya) lebih tinggi," katanya.
Untuk diketahui tanggal 14 Februari 2024 akan diadakan Pemilihan Presiden - Wakil Presiden (Pilpres), Dewan Perwakilan Daerah (DPD), Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI, DPRD Provinsi, dan DPRD Kota/Kabupaten.
Selanjutnya pada 27 November 2024 akan diadakan pemilihan kepala daerah (Pilkada) yakni Pemilihan Gubernur (Pilgub), Pemilihan Bupati (Pilbup) dan Pemilihan Walikota (Pilwakot).
Baca Juga: Lupa Matikan Tungku, Dapur Usaha Usus Goreng Terbakar
Artikel Terkait
Bank Plecit Kenakan Bunga Sangat Tidak Wajar. Kasus Oknum Bank Plecit Aniaya Nasabah di Wonogiri
Empat Siswa dan Seorang Guru SMA 1 Sidoharjo Wonogiri Positif Covid-19
Polres Wonogiri dan Wartawan Peringati HPN dengan Bakti Sosial pada Yatim Piatu
Polres Wonogiri Periksa Saksi-saksi Kasus Dugaan Penganiayaan Oleh Bank Plecit