KLATEN, suaramerdeka-solo.com – Setiap harinya, sebanyak 95 ton atau 380 meter kubik sampah dari 26 kecamatan yang ada di Kabupaten Klaten Klaten masuk ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Troketon, Kecamatan Pedan, Klaten.
Menurut Kepala Dinas Lingkungan Hidup Klaten, Srihadi, jumlah sampah yang masuk setara dengan 29.877 ton pertahun atau 119.508 meter kubik.
Volume sampah yang besar diperkirakan akan membuat TPA Troketon penuhndalam empat tahun ke depan.
Baca Juga: Warga 2 Desa Protes Bau TPA Troketon, Pemkab Klaten Percepat Penimbunan Sampah
‘’Diperkirakan, 4 tahun lagi, TPA Troketon akan penuh. Jadi harus ada perluasan lahan untuk menambah kapasitas dan dilakukan pengurangan sampah yang masuk ke TPA,’’ ujar Srihadi, Kamis (17/2/2022).
TPA Troketon terdiri atas 3 blok. Blok 1 diperkirakan penuh dalam setengah tahun lagi. Blok 2 masih berfungsi 1 tahun ke depan, dan blok 3 masih bisa menampung sampah hingga 3 tahun lagi.
‘’Diperkirkan, 4 tahun ke depan TPA sudah penuh, jadi tahun 2023 kami mengusulkan penambahan area. DLH juga berupaya mengurangi sampah yang masuk ke TPA, salah satunya dengan memaksimalkan TPS 3R dan bank sampah,’’ ujar dia.
Baca Juga: Di Balik Bau Menyengat TPA Putri Cempo, Banyak Warga Gantungkan Hidup dari Memulung
Pengurangan sampah yang masuk ke TPA dilakukan dengan pilah sampah. Untuk mencegah bau dilakukan pengurukan.
‘’Masalahnya adalah pada pengolahan limbah cair sampah atau lindi. Itu bisa dipercepat dengan proses anaerob. Namun topografi kurang mendukung, pipanya di bawah jadi untuk membuangnya harus dipompa masuk ke tampungan,’’ ungkap Srihadi.
Masalah timbul bila terjadi hujan lebat maka tampungan akan penuh, sehingga airnya masuk ke lingkungan warga.
Baca Juga: Pemulung di TPA Mojorejo, Dapat Bantauan Beras dari Puan Maharani
Sebenarnya sudah ada Instalasi Pengolah Sampah Domestik (IPSD) namun belum maksimal.
Tahun 2022, akan dimaksimalkan dengan mengolah sampah organic jadi kompos dengan menggerakkan 28 TPS 3R dan sejumlah bank sampah yang ada di Klaten.*
Artikel Terkait
Tol Yogya-Solo: Rest Area Demakijo Tak Jadi Digeser ke Manjungan
Tiga Tahun Tak Panen, Padi Pelepasan 30 Burung Hantu Mulai Terasa Dampaknya
Sidak Toko Modern, Ketua Komisi II DPRD Sragen Tidak Temukan Minyak Goreng
MenPAN RB Siapkan Skema Baru Pembayaran, Pensiunan PNS Bisa Kantongi Rp 1 Miliar
Kapolri Berkunjung ke Solo, Tempat Tugasnya yang Lama
Gara-gara Kasus Covid-19 Naik, Badan Geologi Tunda Survei Geopark Bayat
Penyebar Video Panas 19 Detik di Emperan Toko Kota Magelang Ternyata Bocah Kelas 6 SD