SOLO, suaramerdeka-solo.com - Sistem antrean online dikembangkan di sejumlah rumah sakit rekanan BPJS Kesehatan.
Lewat sistem ini pasien tidak lagi menunggu antrean panjang dan lama di rumah sakit. Pasien bisa datang menjelang waktu mendapat pelayanan.
"Dengan antrean online diharapkan mengurangi resiko penularan Covid -19 varian Omicron yang terus meningkat," jelas Direktur Utama BPJS Kesehatan, Ali Ghufron Mukti usai menyerahkan Penghargaan Kepada Rumah Sakit atas Komitmen serta Kolaborasi dalam membangun Ekosistem Digital Program JKN dan peresmian Antrean Online di Rumah Sakit UNS Pabelan, Sabtu (19/2).
Baca Juga: Proliga 2022: Sempat Tertinggal, Sukun Badak Bangkit dan Tumbangkan Bank SumselBabel
Penghargaan tersebut diberikan karena RS UNS berkomitmen untuk melakukan transformasi digital dalam pelayanan kesehatan demi memberikan layanan prima yaitu kemudahan, kecepatan, dan kepastian kepada masyarakat.
Ali Gufron mengemukakan, hal ini sejalan dengan program BPJS Kesehatan yang berupaya menciptakan inovasi guna memberikan kemudahan akses layanan kepada peserta Program Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS).
Baca Juga: Beralasan Menarik Minat Investor, Kudus Minta Gerbang Tol Demak-Tuban
Dengan adanya antrean online, lanjutnya, suasana rumah sakit menjadi lebih nyaman, karena tidak dipenuhi pasien.
Ini sangat dirasakan RS UNS yang jumlah pasiennya terus bertambah, sehingga membutuhkan tempat parkir yang lebih luas. Setelah diterapkan antrean online suasana menjadi nyaman.
Baca Juga: Berbagai Fasilitas Disiapkan untuk Sambut Jokowi Berkemah di Titik Nol IKN Nusantara
Hal itu akan meningkatkan kualitas layanan rumah sakit. Antrean online diarahkan untuk pelayanan prima BPJS dan akan diimplemantasikan di seluruh rumah di Indonesia.
Ditambahkan, di Solo sudah 40 persen rumah sakit yang menerapkan antrean online. Sisanya dirampungkan pada Maret mendatang.
Rektor UNS Prof Jamal Wiwoho mengemukakan jika antrean online JKN-KIS yang diterapkan di RS UNS dapat memberi kemudahan bagi peserta program.
Baca Juga: Seorang Kakek Berusia 68 Tahun di Kota Binjai, Punya sabu 10 Kilogram
Sebelum antrean online ini dibuat, peserta program JKN-KIS membutuhkan waktu yang lama untuk antre dan hal ini mengakibatkan penumpukan di RS.
Artikel Terkait
FISIP dan DWP UNS Gelar Donor Darah
Kunjungan ke Solo, Kapolri Resmikan Mako Baru Polresta Surakarta
Isoter Covid-19 Grha Wisata Niaga Solo Diaktifkan Kembali, Khusus Menampung Pasien Pria
Dikhususkan Bagi Pasien Wanita, Lokasi Isoter Ndalem Priyosuhartan Solo Tunggu Kepulangan Enam Pasien Pria