KLATEN, suaramerdeka-solo.com - Pemkab Klaten memutuskan untuk menghentikan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di semua SMP, SD dan PAUD di Kabupaten Klaten.
Hal itu menyusul lonjakan kasus positif Covid-19 di Klaten yang cukup tinggi, termasuk di sekolah-sekolah. Hingga Sabtu (19/2/22), kasus guru dan siswa positif Covid-19 ditemukan di 21 SMP dan 16 SD.
Hal itu diungkapkan PJ Sekda Klaten, Jajang Prihono usai Rapat Koordinasi membahas penanganan Covid-19, Senin (21/2/22).
Baca Juga: Hujan Disertai Butiran Es Terjadi di Desa Karang, Karangpandan
Rakor yang dipimpin Wakil Bupati Yoga Hardaya itu sekaligus mengevaluasi kebijakan penanganan pandemi.
Namun, rapat tersebut tidak membahas penghentian PTM di SMA dan SMK yang menjadi kewenangan Pemprov Jawa Tengah. Meski beberapa kasus positif sempat ditemukan di beberapa SMA di Klaten.
Baca Juga: Jaksa Penuntut Umum Ajukan Banding atas Vonis Seumur Hidup Herry Wirawan
"PTM di SMP, SD dan PAUD dihentikan sementara dan diganti PJJ (Pembelajaran Jarak Jauh). Untuk SMA dan SMK kewenangan provinsi," kata Jajang Prihono.
Penghentian PTM di SMP dan PAUD sudah dilakukan oleh Dinas Pendidikan Klaten sejak Senin (21/2/22). Sedangkan untuk SD akan dimulai Selasa (22/2/22), setelah diputuskan dalam Rakor penanganan Covid-19.
Baca Juga: Diproyeksikan Tumbuh Jangka Panjang, Buyback BBRI Jadi Sentimen Positif
Sementara itu, PTM di SMAN 2 Klaten yang sempat dihentikan karena ditemukan 2 siswa yang positif Covid-19, mulai kemarin sudah mulai menggelar PTM terbatas 50 persen kapasitas.
Sesi pertama 07.00 – 10.30, sedangkan sesi kedua mulai 12.00 – 15.00 WIB. **
Artikel Terkait
17 Siswa dan 16 Guru SD Positif Covid-19, PTM di 16 SD Dihentikan
Ditabrak Yaris, Pagar Tanaman Jalan Pemuda Klaten Rompal
SDN Kwarasan dan Beberapa Rumah Rusak Terkena Pohon Tumbang
449 Orang Ikuti Serbuan Vaksin Booster Kodim Klaten