Protes Harga Wortel Anjlok, Ini yang Dilakukan Petani Wortel di Selo, Boyolali

- Rabu, 23 Februari 2022 | 13:48 WIB
Petani wortel di Selo, Kabupaten Boyolali protes anjloknya harga wortel dengan jualan di komplek Pemkab Boyolali, Rabu (23/2/2022). (SMSolo/Joko Murdowo)
Petani wortel di Selo, Kabupaten Boyolali protes anjloknya harga wortel dengan jualan di komplek Pemkab Boyolali, Rabu (23/2/2022). (SMSolo/Joko Murdowo)

BOYOLALI, suaramerdeka-solo.com - Para petani wortel di Selo, Kabupaten Boyolali memiliki cara tersendiri untuk memprotes anjloknya harga wortel.

Mereka menjajakan wortel langsung di kawasan Komplek Pemkab Boyolali, Rabu (23/2).

Dengan beberapa mobil pikap, mereka menjajakan wortel sebanyak tiga ton. Wortel sudah dicuci bersih dan dikemas dalam plastik dengan berat 5 kg dan 10 kg. Uniknya, mereka tidak menetapkan harga.

Baca Juga: Menag Terbitkan Aturan Penggunaan Pengeras Suara di Masjid. Berikut Aturan Lengkapnya

Wortel dijual dengan harga sesuai kantong pembeli. Bahkan, bila pembeli benar- benar tidak memiliki uang, wortel pun digratiskan. Karena tak ada patokan harga, maka pembeli pun membayar sesuai kemampuan.

Ada yang membayar Rp 5.000 untuk satu kantong wortel, ada yang Rp 10.000. Hanya saja, pembelian dibatasi. Setiap pembeli hanya boleh membeli satu kantong saja. Alasannya, untuk pemerataan agar semakin banyak warga yang bisa membeli.

Baca Juga: Aturan Vaksin Booster bagi Lansia Berubah. Ini yang Terbaru

"Ya, kami jual seikhlasnya” ujar Sarjo (55) petani asal Dukuh Plalangan, Desa Lencoh, Kecamatan Selo.

Dijelaskan, saat ini petani sayuran di Selo terpuruk. Pasalnya, harga jual wortel anjlok. Jika sebelumnya, harga wortel di tingkat petani bisa mencapai Rp 4.000- Rp 5.000/kg. Kini anjlok hanya tinggal Rp 1.000/kg.

“Kami jelas rugi besar, untuk biaya mencangkul saja keluar Rp 100.000. Belum membeli pupuk, bibit hingga biaya pemeliharaan.”

Baca Juga: Model Cantik Ayu Aulia Coba Bunuh Diri dengan Minum 50 Butir Pil Paracetamol

Petani lain, Sulis Sanjaya menyebutkan, anjloknya harga wortel karena saat ini pasar dibanjiri wortel asal Brastagi, Sumatra Utara. Sehingga harga wortel langsung anjlok. Petani di Selo pun merugi.

“Bahkan kami kini kesulitan menjual hasil panen.”

Koordinator petani, Widodo mengharapkan agar Pemkab Boyolali memberikan solusi terbaik untuk membantu petani. Saat ini, berton- ton wortel milik petani belum bisa dipanen karena wortel tidak laku.

Baca Juga: Gasak Emas di Rumah Kosong, Warga Solo Ditangkap Polres Klaten di Karanganyar

Halaman:

Editor: Heru Susilo

Tags

Artikel Terkait

Terkini

PDIP Boyolali Target Raih 41 Kursi DPRD

Senin, 20 Maret 2023 | 15:02 WIB
X