Habib Syech: NU, Muhammadiyah, LDII Harus Bergandengan Menciptakan Ukhuwah Islamiyah

- Kamis, 24 Februari 2022 | 22:09 WIB
Habib Syech Abdul Qodir Assegaf saat menerima silaturohim pengurus DPD LDII Kota Surakarta, Rabu (23/2). (SMSolo/dok)
Habib Syech Abdul Qodir Assegaf saat menerima silaturohim pengurus DPD LDII Kota Surakarta, Rabu (23/2). (SMSolo/dok)

SOLO, suaramerdeka-solo.com - Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Kota Surakarta menemui Habib Syech Abdul Qodir Assegaf.

Dalam pertemuan tersebut, Habib Syech mengingatkan pentingnya menjaga persatuan dan kesatuan bangsa, terutama umat Islam.

"Kita sesama umatnya Nabi Muhammad harus selalu bergandengan tangan bersama. NU, Muhammadiyah, LDII semua kita bergandengan. Jangan mudah terpecah cuma gara-gara katanya-katanya. Karena katanya itu 90 persen biasanya salah,” tegas Habib Syech, Rabu (23/2).

Baca Juga: Invasi Rusia Terbesar Sejak Perang Dunia II, Barat Siap Menghadapi Ratusan Ribu Pengungsi Ukraina

"Saya sangat senang atas kedatangan saudara-saudara LDII. Ini membuktikan bahwa orang LDII eksklusif, itu salah. Saya akan sampaikan ke jamaah bahwa LDII adalah saudara,” imbuhnya.

Pengasuh Majelis Ahbabul Mustofa, Solo ini berharap agar umat jangan mengedepankan perbedaan, tapi kedepankanlah persamaan.

"Carilah persamaannya untuk menguatkan ukhuwah. Jangan selalu mencari-cari perbedaan. Kita sesama muslim harus kuat dan bersatu untuk keutuhan bangsa ini,” tegas A'wan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama masa khidmat 2022-2027 ini.

Baca Juga: Swasembada Kedelai Menjadi Kunci Tangani Persoalan Tahu dan Tempe

Usai pertemuan tersebut, Ketua DPD LDII Kota Surakarta Muhammad Zain mengatakan, LDII sangat membuka lebar dalam berkomunikasi dengan sesama ormas Islam bahkan dengan agama lain.

Hal ini untuk berkontribusi membangun Solo Raya, bahkan secara nasional.
Dia menambahkan, dari delapan program kerja “LDII untuk Bangsa”, kebangsaan berada pada posisi teratas.

"Kami lembaga dakwah, yang terus menerus melakukan pembinaan terhadap umat Islam, namun kebangsaan adalah prioritas,” paparnya.

Baca Juga: Dari Mesin Cuci Rusak Pemberian Tetangga, Warga Sambi, Boyolali Sukses Jual Beli Mesin Cuci

Menurut Zain, bila Indonesia kokoh dengan tiang kebangsaan yakni Pancasila, UUD 1945, Bhinneka Tunggal Ika, dan NKRI, maka umat Islam dan agama lain bisa beribadah dengan tenang.

"Ibarat kapal, bila negara ini goyang terus karena badai perselisihan suku, agama dan ras, saya kira rakyat yang di dalamnya juga sulit untuk bekerja dan beribadah,” tandasnya.

Dalam pertemuan dengan Habib Syech, Zain bersama pengurus LDII Kota Solo didampingi Gus Karim sebagai Pengasuh Ponpes Al Qur'any. **

Halaman:

Editor: Heru Susilo

Tags

Artikel Terkait

Terkini

13 Pengacara Bambang Tri Mulyono Mundur

Selasa, 21 Maret 2023 | 15:44 WIB
X