BOYOLALI, suaramerdeka-solo.com - Puluhan pohon tumbang diterjang angin kencang disertai hujan deras di Dukuh Peni, Desa Kuwiran, Kecamatan Banyudono.
Bahkan, atap sejumlah rumah juga rusak dalam kejadian pada Minggu (13/3) petang itu.
Dari pantauan, Senin (14/3) nampak beberapa warga memotong pohon yang tumbang serta mengganti genteng yang rusak.
Baca Juga: Curhat Tenteng Kamera Profesional ke Tamansari Yogyakarta, Disuruh Bayar Lebih, Viral!
Beruntung tak ada korban jiwa maupun luka dalam kejadian itu. Bencana juga merobohkan sebuah gazebo milik Supriyanto.
Bahkan, atap seng brak yang dipasang di depan rumah Sri Rejeki porak poranda diterbangkan angin. Brak tersebut sebelumnya dipasang saat upacara pemakaman orang tuanya. Namun, brak belum sempat dibongkar.
Baca Juga: Presiden Jokowi Pimpin Penyatuan Tanah dan Air Nusantara di Titik Nol IKN
“Untung saja, atap seng yang kabur diterbangkan angin tidak sampai mengenai orang,” ujarnya.
Hujan dan angin kencang juga mengakibatkan dua tiang listrik patah. Tiang tersebut patah setelah kabelnya terkena pohon yang roboh. Akibatnya, aliran listrik ke puluhan rumah warga padam. Petugas PLN pun berjibaku semalaman untuk mengganti tiang yang patah.
“Listrik baru menyala kembali menjelang Subuh tadi,” ungkap Sudir (60) warga setempat.
Baca Juga: Proyek Lagu Wonderland Indonesia Disuntik Dana Doni Salmanan, Alffy Rev Terseret?
Menurut Ririn, istri Supriyanto, hujan disertai angin kencang terjadi menjelang Magrib. Tak hanya merobohkan sejumlah pohon dan gazebo miliknya. Bahkan, air hujan pun masuk ke dalam rumahnya.
“Dua kamar anak saya basah karena air hujan masuk disela- sela genteng. Beruntung kami sempat menyelamatkan kasur dan bantal di dalamnya. Karena saat hujan deras, kasur langsung kami pindahkan ke kamar lain.” **
Artikel Terkait
Melihat Patung Sapi Kuno di Makam Kebatan Kecamatan Sawit,
Sopir Truk Keluhkan Sulitnya Lolos Uji Kir, Dishub Boyolali Jamin Uji KIR Kendaraan Truk Lancar
Waduh, 7.700 Dosis Vaksin Booster di Boyolali Kedaluwarsa