SUKOHARJO, suaramerdeka-solo.com - Paguyuban PKL di Kabupaten Sukoharjo menyoroti melimpahnya minyak goreng di pasaran saat ini.
Sebab keberadaan minyak goreng yang melimpah ini terjadi setelah pemerintah mengumumkan harga baru. Dimana HET untuk minyak goreng kemasan dicabut.
"Kemarin saat harga Rp14 ribu, orang berjubel antrean untuk beli minyak goreng. Itupun ada yang tidak dapat. tetapi begitu harga sekarang Rp24 ribu per liter, minyak melimpah," ujar Ketua PKL Kabupaten Sukoharjo Joko Cahyono.
Baca Juga: Jejak Pemilik Binomo Terendus. PPATK Sebut Pemilik Binomo di Kepulauan Karibia
Persoalannya, kata dia, dengan harga yang sebegitu mahal, rakyat sudah kebingungan untuk membelinya. "Duit darimana?" ujarnya.
Menurut dia, kondisi ini semakin menegaskan bahwa dugaan masyarakat sebelumnya sedikit banyak terbukti.
Dimana ada penimbunan yang dilakukan oleh cukong-cukong minyak. Sehingga begitu pemerintah mengeluarkan kebijakan harga tinggi, minyai menjamur di pasaran.
Baca Juga: Hemat Memasak Menggunakan Biogas Limbah Tahu
"Jelas ini tidak berpihak pada rakyat. Bayangkan PKL jual gorengan harus beli minyak dengan harga tinggi, apa tidak makin nyesek," tukasnya.
Artikel Terkait
Terkait Penembakan dokter Sunardi, Kompolnas Tegaskan Sesuai SOP dan Apresiasi Anggota Densus
IDI Sukoharjo: dr Sunardi Tidak Pernah Mengalami Stroke
Komisi III Nyatakan dokter Sunardi Terlibat Jaringan Terorisme
Denpom IV Surakarta Periksa Kendaraan Anggota Kodim Sukoharjo