Waduh, Minyak Goreng Curah di Boyolali Kosong!

BOYOLALI, suaramerdeka-solo.com - Penetapan harga jual minyak goreng (migor) curah bersubsidi oleh pemerintah, ternyata berbanding terbalik dengan kondisi di pasaran.

Di pasar- pasar di kawasan Boyolali, minyak goreng curah kosong.

Pantauan di Pasar Sunggingan, Boyolali Kota pada Selasa (22/3), belasan jerigen hanya ditata dipojok sebuah kios.

Baca Juga: Tutup Utang, Juragan Depo Pasir asal Bantul Gelapkan 7 Truk

Jerigen kosong tersebut adalah titipan milik pengusaha UKM yang mengantre migor curah.

Ironisnya, migor curah sulit ditemui di pasar tersebut sejak seminggu terakhir. Bahkan salah satu pemilik kios terpaksa meniriskan tangki migor curah. Tetesan minyak ditampung dalam jerigen di bawahnya.

Salah satu pembeli, Sriyono (50) asal Desa Tawangsari, Kecamatan Teras mengaku kesulitan mendapatkan migor curah.

Baca Juga: Kasus Ibu Bunuh Anak, Mensos Risma Kirim Staf ke Brebes

Pengusaha UKM ceriping singkong ini mengaku tak berani menggunakan migor kemasan yang harganya lebih mahal.

“Tadi saya sudah cari dari Pasar Pengging, Banyudono, lalu Boyolali Kota sampai Sunggingan, kosong semua. Kalau pakai migor kemasan ya rugi, mas. Tidak bisa menutup biaya produksi,” katanya.

Salah satu karyawan kios sembako di Pasar Sunggingan, Onang Cahyono menjelaskan, sudah lima hari terakhir tidak ada pasokan migor curah. Bahkan kiosnya harus meniriskan migor curah dari sisa tangki penyimpanan.

Baca Juga: Genjot Layanan ke Publik, Polres Sukoharjo lakukan Survey

“Banyak pembeli yang mayoritas pelaku UKM harus balik karena tak ada migor curah.”

Diungkapkan, dalam kondisi normal seminggu dapat pasokan dua tangki migor curah yang masing-masing isinya 7.000 kg. Namun sampai sekarang belum ada informasi kapan ada pasokan migor curah tersebut.