Antisipasi Penyimpangan, Peredaran Minyak Goreng Curah Bersubsidi Akan Diawasi

- Selasa, 22 Maret 2022 | 16:42 WIB
Warga membeli migor kemasan saat digelar operasi pasar oleh Disdagnakerkop UKM, beberapa waktu lalu.  (SMSolo/Irfan Salafudin)
Warga membeli migor kemasan saat digelar operasi pasar oleh Disdagnakerkop UKM, beberapa waktu lalu. (SMSolo/Irfan Salafudin)

KARANGANYAR, suaramerdeka-solo.com - Dinas Perdagangan, Tenaga Kerja, Koperasi dan UKM (Disdagnakerkop UKM) Karanganyar akan mengawasi peredaran minyak goreng (migor) curah bersubsidi, untuk mencegah terjadinya penyimpangan distribusi di lapangan.

Kebijakan itu dilakukan, menyusul dicabutnya subsidi migor kemasan oleh pemerintah pusat.

Disdagnakerkop UKM juga merencanakan menggelar operasi pasar (OP) migor curah bersubsidi, untuk memudahkan masyarakat mendapatkan barang kebutuhan pokok tersebut.

Baca Juga: Waduh, Minyak Goreng Curah di Boyolali Kosong!

Kepala Disdagnakerkop UKM Karanganyar Maryadi mengatakan, pihaknya masih menunggu regulasi dari pusat, terkait kebijakan migor curah bersubsidi.

"Yang jelas, setelah subsidi migor kemasan dicabut, ya migor curah bersubsidi yang akan diawasi peredarannya. Nanti bagaimana regulasi dari pusat dan provinsi. Kami masih menunggu," katanya, Selasa (22/3).

Dikatakannya, Karanganyar akan mengajukan kuota migor curah bersubsidi ke Pemprov Jateng, untuk keperuan OP.

Baca Juga: Tutup Utang, Juragan Depo Pasir asal Bantul Gelapkan 7 Truk

"Kami sudah bertemu Kepala Disperindag Jateng, yang secara lisan menyampaikan bahwa Karanganyar akan diberi kuota untuk OP migor curah. Berapa jumlahnya, kami belum tahu. Kami akan tindak lanjuti dengan surat resmi untuk pengajuannya. Yang jelas, ini dilakukan agar jangan sampai ada kelangkaan migor di Karanganyar," ujarnya.

Dijelaskan juga, untuk migor kemasan, saat ini mekanismenya diserahkan ke pasar, setelah pemerintah mencabut subsidinya. Disdagnakerkop juga telah menghentikan kegiatan OP migor kemasan, sesaat setelah pemerintah mengumumkan pencabutan subsidi.

Baca Juga: Ahmad Latief, Suami Kanti Utami Syok Berat

"Kegiatan OP dilakukan di 17 pasar tradisional se-Karanganyar. Ada yang sekali, dua kali, ada yang tiga kali pelaksanaan. Tak kurang, ada 40-an kali penyelenggaraan OP, di mana setiap penyelenggaraan ada 1.200 liter migor kemasan yang disalurkan," imbuh Maryadi. **

Editor: Heru Susilo

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Pengurus BUMDes Berjo Digugat Warganya

Jumat, 17 Maret 2023 | 20:12 WIB
X