WONOGIRI, suaramerdeka-solo.com - Sebuah cekdam di Dusun Wonosobo Desa Wonodadi Kecamatan Pracimantoro, Wonogiri tidak bisa berfungsi maksimal.
Pasalnya, bangunan tersebut berdiri di atas karst yang banyak terdapat rongga atau luweng.
Camat Pracimantoro Warsito mengungkapkan, cekdam dibangun tahun 1976 silam. Usianya kini mencapai 46 tahun.
Baca Juga: Pelajar SMP Tewas Tenggelam di Waduk Pidekso Wonogiri
Cekdam di Dusun Wonosobo itu menempati area seluas 30.630 meter persegi.
Namun, sejak pertama dibangun sampai sekarang, bangunan tersebut tidak bisa berfungsi maksimal.
Cekdam tidak bisa menampung air secara maksimal karena air selalu meresap ke dalam tanah melalui rongga atau luweng yang terdapat di bawahnya.
Baca Juga: Libur Nasional, Waduk Gajahmungkur Dikunjungi 1.000 Orang Per Hari
"Cekdam sebenarnya berfungsi menampung air, tapi volumenya tidak pernah maksimal," kata Warsito, Jumat (25/3/2022).
Jika dapat berfungsi maksimal, cekdam sebenarnya mampu mengairi sekitar 45 hektare lahan pertanian di wilayah Desa Wonodadi, Lebak, Gebangharjo dan Glinggang.
"Kalau musim hujan seperti ini, airnya cepat susut karena tersedot ke dalam luweng," terangnya.
Baca Juga: Menara Pandang Waduk Pidekso Diapresiasi Presiden, Ini Penampakannya
Dia berharap, cekdam tersebut bisa direvitalisasi. Jika cekdam dapat berfungsi dengan maksimal, manfaat yang diperoleh tidak hanya berupa irigasi untuk 45 hektare pertanian.
Manfaat lain bisa didapat di sektor perikanan dan pariwisata. Pasalnya, cekdam tersebut berada tidak jauh dari Gua Putri Kencana yang merupakan objek wisata milik Pemkab Wonogiri.*
Artikel Terkait
Revitalisasi Objek Wisata Waduk Gajahmungkur Diundur 2022
Pendapatan Wisata Waduk Gajah Mungkur Terjun Bebas
20.000 Benih Ikan Ditebar di Waduk Pidekso Wonogiri
Bawa Narkotika ke Tempat Karaoke, Perempuan Muda di Wonogiri Terciduk Polisi
Gerbong Mutasi Bergerak, 110 Pejabat Pemkab Wonogiri Dimutasi