Antrean Haji Lebih Dari 30 Tahun, Ini Kata IPHI Wonogiri

WONOGIRI, suaramerdeka-solo.com - Daftar tunggu haji kini semakin panjang. Antrean haji di beberapa daerah bahkan telah lebih dari 30 tahun.

Antrean yang panjang itu diperparah dengan adanya pandemi Covid-19 dua tahun ini.

Ketua Pengurus Wilayah Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia (IPHI) Jawa Tengah H Harsono mengatakan, daftar tunggu haji sekarang ini semakin panjang.

Baca Juga: Jurnalis Agen Terdepan Martabatkan Bahasa Indonesia

"Sekitar 30 tahun atau lebih tergantung daerahnya. Biayanya juga naik menjadi sekitar Rp 42-45 juta per orang," katanya saat melantik Pengurus Daerah (PD) IPHI Kabupaten Wonogiri di pendapa kabupaten Wonogiri, Sabtu (26/3).

Dia mengungkapkan, IPHI terbilang muda bila dibandingkan dengan organisasi-organisasi Islam lain, seperti NU dan Muhammadiyah.

IPHI kini telah berusia 32 tahun dan mengalami perkembangan yang menggembirakan. Seluruh 35 kota/kabupaten di Provinsi Jateng sudah mempunyai IPHI. Bahkan, beberapa diantaranya diketuai oleh Bupati.

Baca Juga: Sanggar Seni Ki Ronggo Warsito Klaten Gelar Pentas Ketoprak

Adapun di seluruh Indonesia kini terdapat 34 Pengurus Wilayah IPHI tingkat provinsi dan 365 Pengurus Daerah IPHI tingkat kabupaten/kota.

"Ada yang punya masjid, panti asuhan, BMT, rumah sakit, minimarket dan lain-lain," katanya.

Terpisah, ketua IPHI Wonogiri Sudirman mengatakan, lamanya antrean haji menjadi salah satu problem yang sangat menyulitkan.

"Prediksi 30 tahun. Kalau kemampuan ekonomi baru tumbuh di usia 40 tahun, maka baru bisa berangkat umur 70 tahun. Maka haji muda semakin kecil," ujarnya.

Baca Juga: Pemohon SIM dan STNK Harus Tercatat Sebagai Peserta Aktif BPJS Kesehatan

Oleh karena itu, semestinya ada pembaruan regulasi oleh pemerintah sehingga akesempatan berhaji dapat lebih cepat.

"Kalau di Arab Saudi bisa dibuka lebar lagi, sudah melayani umat lebih banyak. Barang kali bisa mengurangi antrean yang begitu panjang. Kita semuanya berdoa semoga bisa memperpendek antrean haji," harapnya.