SRAGEN, suaramerdeka.com - Sebagai salah satu upaya cipta kondisi menjelang bulan suci Ramadhan, jajaran Polres Sragen menggelar operasi penyakit masyarakat (pekat).
Hasilnya, mereka menyita ribuan botol minuman keras (miras), yang didapatkan dari hasil operasi pekat selama rentan waktu 16 sampai 31 Maret.
Total ada 2.453 botol miras yang diamankan dengan rincian 180 botol bir, 130 botol jenis Vodka, 223 botol anggur merah, dan 1.920 botol ciu.
Baca Juga: KKB Makin Brutal! Bakar Gedung SD SMP dan Aniaya Guru di Intan Jaya
Kapolres Sragen AKBP Yuswanto Ardi membeberkan, ribuan miras dari berbagai jenis dan merek ini hasil kerja anggota yang memantau di 20 wilayah kecamatan.
Tujuannya menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat. Jumlah miras tersebut masih akan terus bertambah karena operasi pekat tersbut tetap dilanjutkan saat Ramadhan.
”Operasi ini rencananya akan dilanjutkan saat Ramadan. Agar dalam pelaksanaan ibadah puasa ini benar-benar berjalan dengan aman dan lancar hingga perayaan Idul Fitri mendatang,” terang Kapolres, saat gelar perkara di Mapolres, Kamis (31/3).
Baca Juga: Tegur Massa Calon Kades, Suami Anggota DPRD Kudus Babak Belur
Dalam kasus ini, penjual dan pemilik minuman keras dikenakan pasal tindak pidana ringan (tipiring).
Kapolres berpesan pada warga Sragen agar tetap waspada pada upaya tindak kejahatan saat bulan puasa Ramadhan.
Baca Juga: Harga Pertamax jadi Rp12.500 per Liter, Pertamina: Masih Di bawah Harga Keekonomian
Tidak lupa, Kapolres mengimbau masyarakat Kabupaten Sragen agar tidak segan-segan melapor dan menyampaikan ke petugas atau WA center Polres jika menemukan hal-hal yang dapat mengganggu kamtibmas.
“Silahkan masyarakat melaporkan kepada petugas atau lewat WA center. Pasti akan langsung kami tindaklanjuti,” tegasnya. **
Artikel Terkait
Fraksi PKB Sragen Bergolak. Sekretaris Fraksi Protes Surat Pergantian Fraksi PKB Dinilai Ilegal
Sumur Baru PDAM Mampu Aliri 1.650 Pelanggan di Wilayah Kekeringan Jenar dan Tangen
Pabrik Bata Ringan Berdiri di Sragen, Bupati Yuni Berharap Bisa Entaskan dari Zona Merah Kemiskinan
Terkait Penolakan Menara, PT Telkom Akhirnya Bertemu Warga Taman Murni