KARANGANYAR, suaramerdeka-solo.com - Ratusan seniman Reog Ponorogo dari berbagai kecamatan di Karanganyar memprotes klaim Malaysia atas kesenian tersebut, dengan menggelar aksi bareng di halaman gedung DPRD Karanganyar, Minggu (10/4/2022) sore.
Mereka mendesak agar pemerintah segera bertindak untuk menyelamatkan budaya asli Indonesia tersebut. Di sela pentas bersama, perwakilan seniman dari puluhan grup reog tersebut beraduensi dengan pimpinan DPRD.
Pantauan di lokasi, para seniman mulai berdatangan ke halaman gedung DPRD sekitar pukul 14.30. Masing-masing grup membawa Dadak Merak, yakni topeng yang digunakan dalam atraksi Reog.
Baca Juga: Luncurkan Sepatu Desain Wayang Kulit Asli Malaysia, Akun Instagram Adidas Diserbu Netizen Indonesia.
Selepas ashar, mereka mulai pentas bersama. Puluhan Dadak Merak diarak di depan penonton yang memadati halaman gedung wakil rakyat.
Beberapa di antaranya membawa spanduk yang menyuarakan aspirasi mereka. Salah satunya bertuliskan "Ayangku wis dipek wong liyo, mosok Reogku meh dipek negoro liyo. Aku yo ora lilo" yang ditempel di bagian belakang Dadak Merak.
Koordinator Komunitas Reog Karanganyar Anang Sarwanto mengatakan, Pemerintah Pusat harus bergerak cepat untuk mendaftarkan Reog Ponorogo sebagai warisan budaya tak benda ke Unesco.
Baca Juga: Jalin Kerja Sama Internasional, UMS Gandeng Universitas Malaysia Perlis
Sebab, Malaysia mengklaim bahwa Reog adalah kesenian miliknya dan akan mendaftarkannya ke Unesco.
"Hari ini, kami membuat aksi orasi. Maksudnya, Reog orasido diklaim negoro liyo. Cukup Indonesia saja, bahwa kesenian ini warisan budaya dan jati diri bangsa. Bagian dari keragaman yang patut dipertahankan," tegasnya.
Di Karanganyar, kesenian Reog Ponorogo sudah membumi dan terdapat di semua kecamatan.
"Ada ribuan grup reog di Karanganyar. Dan itu turun temurun. Saya sendiri generasi ke empat dari pelestari Reog," ujarnya.
Baca Juga: Pertempuran Makin Sengit, Diplomat Malaysia Dikepung Tentara Rusia
Dia juga meminta agar Pemerintah Pusat fokus pada pelestarian seni tradisi milik bangsa, agar tidak sampai terjadi ada klaim dari negara lain.
Sementara itu dalam audiensi, perwakilan seniman ditemui Wakil Ketua DPRD Karanganyar Anung Marwoko didampingi Kabid Kebudayaan Disdikbud Karanganyar Heri Sutrisno.
Artikel Terkait
Brigjen TNI Iwan Setiawan Gantikan Majyen TNI Widi Prasetijono jadi Danjen Kopassus
Seorang Kakek di Karawang Beli Pajero Sport dengan Uang Koin Rp500. Disimpan Dalam 1.330 Kantong Plastik
Ribuan Mahasiswa Dikabarkan akan Ikuti Demo 11 April di Depan Istana
28 Gedung di Kampus UNS Punya Nama. Apa saja?
Besok Mau Melintas di Seputar Istana? Siap-siap Hadapi Pengalihan Arus Lalu Lintas