SOLO, suaramerdeka.solo-com - Oknum polisi Wonogiri, PR (26) yang ditembak Tim Resmob Polresta Surakarta rupanya sudah 15 kali melakukan dugaan pemerasan.
Tindak kejahatan itu dilakukan Bripda PR bersama komplotannya baik di Kota Solo, Semarang, Boyolali dan di wilayah Klaten.
Adapun para korban dimintai uang secara paksa dengan nilai jutaan hingga puluhan juta rupiah.
Baca Juga: Gila! Budidaya Ganja Hidroponik, Polisi Temukan 240 Batang di Apartemen
Hal itu dikemukakan Kapolresta Surakarta, Kombes Pol Ade Safri Simanjuntak usai Apel Gelar Pasukan Operasi Ketupat Candi 2022 di Polresta Surakarta, Jumat (22/4).
Hal itu terungkap, kata Kapolresta berdasar hasil pemeriksaan para tersangka yang telah ditahan di Polresta Surakarta.
Sedang oknum anggota Polsek Slogohimo, Wonogiri yang dilumpuhkan tim Resmob Polresta Surakarta, lanjut Ade Safri, masih menjalani perawatan di rumah sakit.
Baca Juga: Antisipasi Kecelakan di Tanjakan dan Turunan Curam, Polres Karanganyar Siapkan Tim Ganjal Ban
Adapun senjata yang ditemukan disaku celana Bripda PR, kata Kapolresta, merupakan senjata rakitan. Dari mana asal senjata tersebut, masih dalam penyelidikan.
Disinyalir Bripda PR yang menjadi otak pelaku pemerasan. "Ya setiap melancarkan aksi mereka selalu bersama-sama," tandas Mantan Dirreskrimsus Polda Lampung tersebut.
Artikel Terkait
Anggota Polres Wonogiri, Kabarnya Ditembak Anggota Resmob Polresta Solo
Penembakan Anggota Polres Wonogiri Infonya Terkait Pemerasan, Kabid Humas: Masih Didalami Propam
Ditembak Polisi Solo Kondisi Polisi Wonogiri Kritis di RSUD Dr Moewardi. Diduga Memeras Pasangan Selingkuh
Polisi Wonogiri Terlibat Pemerasan Bersama Komplotan. Ditembak Karena Melawan dan Kabur
Ini Dia Komplotan Anggota Polisi Wonogiri yang Ditembak Polisi Solo di Makamhaji, Kartasura