BOYOLALI, suaramerdeka-solo.com - Ternyata ada empat bahan pangan di wilayah Kabupaten Boyolali mengalami defisit.
Asisten II Sekda Boyolali, Insan Adi Asmono, dalam rakor Forkompimda di Pendapa Gede, Jumat (22/4) menjelaskan, hasil pemantauan harga melalui Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) sejak 12-14 April.
Ada empat bahan pokok yang mengalami defisit. Yaitu, kedelai yang menjadi bahan baku utama tahu tempe, bawang putih, gula pasir dan minyak goreng.
Baca Juga: Penyelidikan Kasus Bumdes Berjo Dilimpahkan ke Pidsus, 8 Saksi Sudah Diperiksa
“Sebab Boyolali tidak memiliki stok pada bahan-bahan pangan tersebut,” katanya.
Dijelaskan, data per minggu ke-empat April, Boyolali hanya memiliki stok kedelai sebanyak 553 ton. Sedangkan kebutuhan konsumsi mencapai 6.683 ton. Sehingga terjadi defisit hingga 6.160 ton.
Boyolali juga tidak memiliki stok bawang putih. Padahal kebutuhan konsumsi masyarakat mencapai 336 ton. Serupa, gula pasir juga tidak memiliki stok sedangkan kebutuhan mencapai 2.248 ton.
Baca Juga: Oknum Polisi Wonogiri Bersama Komplotannya Sudah 15 Kali Beraksi
Ditambah kebutuhan minyak goreng mencapai 3.015 ton. Sedangkan Boyolali tidak memiliki stok di gudang. Sedangkan untuk kebutuhan tepung terigu dinilai tidak menjadi kebutuhan utama masyarakat.
Artikel Terkait
Di Boyolali, Santri Digembleng Wawasan dan Karakter Kebangsaan
Tebing Longsor, Jalan Utama Selo- Ampel, Boyolali Tertutup Material
Malang, Gaji Rp 1,8 Juta Disikat Begal. Motor yang Terjatuh Ditabrak Pengendara Lain
Razia di Kamar Tahanan Rutan Boyolali, Ditemukan Silet, Korek Api, Paku dan Tali