SUKOHARJO, suaramerdeka-solo.com - Bupati Sukoharjo Etik Suryani mengaku sangat kecewa dengan warga yang menggempur dan menghancurkan benteng Keraton Kartasura.
Hal itu dikatakan bupati saat melihat lokasi benteng yang dihancurkan dengan alat berat itu pada, sabtu (23/4).
Menurut bupati, apa yang dilakukan oleh Burhan, warga yang katanya membeli tanah dan menghancurkan benteng itu tidak semestinya dilakukan. Sebab, semua orang sudah tahu bahwa bangunan itu meskipun kondisinya kumuh merupakan bangunan bersejarah.
"Saya sangat kecewa sekali pada pak Burhan, apalagi beliau ini adalah warga asli kelahiran Kartasura. Jadi tidak mungkin tidak tahu sejarah benteng Keraton Kartasura ini," ujar bupati.
Bupati menyayangkan kenapa warga tersebut sangat gegabah menghancurkan benteng itu tanpa bertanya dan koordinasi dengan perangkat desa atau kecamatan bahkan ke dinas terkait.
Jika alasannya penggempuran dilakukan karena benteng kumuh dan akan digunakan untuk akses truk material, hal itu hanya mengada-ada saja. Sebab ada jalan lain jika hanya sekedar untuk akses kendaraan material.
Baca Juga: Pemerintah Hentikan Ekspor Bahan Baku Minyak Goreng dan Minyak Goreng Mulai 28 April
"Menurut saya itu hanya alasan saja. Jangan peh bisa membeli tanah terus seenaknya tanpa mempedulikan bahwa bangunan ini bersejarah. Apalagi bangunan ini bukan miliknya," tegas bupati perempuan pertama di Sukoharjo ini.
Kalau memang bangunan kumuh, kata bupati, bisa dibersihkan dengan cara gotong royong sehingga bersih dan mungkin bisa menjadi daya tarik bagi warga untuk datang.
Karena itu bupati meminta agar pihak terkait dalam hal ini Balai Pelestarian cagar budaya (BPCB) Jawa Tengah mengusut tuntas kasus ini.
Baca Juga: Periksa 30 Saksi, Geledah 10 Lokasi, Kejagung Terus Selidiki Kasus Ekspor Minyak Goreng
"Kalau sudah hancur begini bagaimana mengembalikan. Apa ada bata yang seperti ini dan kalau dibangun bisa kembali seperti semula? Karena itu kami berharap kasus ini diusut tuntas," tandasnya.
Di satu sisi bupati tidak ingin alasan ketidaktahuan itu sebagai senjata untuk melakukan tindakan yang gegabah. Sebab sangat tidak mungkin orang asli Kartasura tidak mengetahui sejarah Keraton Kartasura.
"Mestinya bangga di wilayahnya ada bangunan bersejarah dan dirawat baik-baik bukan malah sebaliknya dihancurkan. Saya sangat kecewa dengan pak Burhan ini," tegasnya.**
Artikel Terkait
Bangunan Pagar Keraton Kartasura yang Dibongkar Statusnya Benda Cagar Budaya
Pagar Keraton Kartasura Berusia Ratusan Tahun Dibuldozer, Ketua DPRD Sukoharjo: Proses Hukum!
Ini Penampakan Beghu Yang Hancurkan Benteng Keraton Kartasura
Benteng Keraton Kartasura Hancur Lebur, Polres Sukoharjo Koordinasi dengan Balai Pelestarian Cagar Budaya