Pada Rabu malam, pihaknya mengadakan olah pernafasan, olah raga dan olah rasa. Yakni memeragakan gerakan seperti jurus-jurus atau senam yang dipadu zikir.
Pada Kamis malam, para peserta pengajian belajar membaca Al Quran, istighotsah, dan mengirim doa kepada siapapun. Mereka belajar membaca Al Quran sekaligus maknanya.
Pada Jumat malam pondok pesantren Hanacaraka tersebut menggelar agenda yang dinamai Kopi Langit.
Baca Juga: Mendagri Keluarkan Aturan Soal Halal bihalal. Begini Aturannya
"Tidak ada pengajian, hanya ngopi dan ngobrol masalah kelangitan atau Ilahiah. Barang siapa yang kenal diri sendiri maka dia akan mengenal Allah. Apakah segala kegiatannya sudah untuk Allah apa belum, itu yang kita obrolkan santai," katanya.
Adapun para santri yang duduk di bangku SMP dan SMA berkegiatan di hari Minggu.
Pada kelas khusus di bulan Ramadhan, mereka diberi materi pembiasaan santri untuk memimpin tahlil, doa bersama dan bagai mana agar mamupu berbicara di depan publik.
Sementara itu, santri dari kelas diniyah, SD dan Madrasah Ibtidaiyah (MI) juga dibekali materi tentang seni budaya.
Baca Juga: Pemudik via Jalan Tol Cikampek-Kalikangkung Semarang, Catat Jadwal One Way Agar Tidak Salah
Mereka diberi pemahaman bagaimana menyikapi bulan puasa dengan berseni dan berbudaya, serta apa manfaat seni dan budaya tersebut.
Artikel Terkait
Apel Operasi Ketupat Candi 2022, Jekek: Wonogiri Salah Satu Tujuan Utama Pemudik
Masa Lebaran 2022, Objek-Objek Wisata di Wonogiri Dibuka
Ponten, Pokoh dan Wisata Waduk Gajahmungkur Titik Rawan Kepadatan Lalu Lintas
Anggota Polres Wonogiri Diinstruksikan Harus Mawas Diri